Seorang pemeran Video Vina Garut
idap HIV/AIDS. Yang pernah hubungan seksual tanpa kondom dengan laki-laki itu
dianjurkan jalani tes HIV.
Oleh: Syaiful W HARAHAP
‘Aktor’ pada ‘video panas’ yang lebih dikenal
sebagai “Video Vina Garut” dilaporkan mengidap HIV/AIDS. Adegan syur direkam
dalam dua video. Video pertama dua laki-laki dan satu perempuan, sedangkan di
video kedua tiga laki-laki dan satu perempuan.
Kasus kumulatif HIV/AIDS di Kab Garut sampai dengan
Desember 2018 sebanyak 645 yang terdiri atas 253 HIV dan 392 AIDS. Sedangkan
kasus kumulatif HIV/AIDS sampai tanggal 31/3-2019 di Jawa Barat 42.352
yang terdiri atas 35.529 HIV dan 6.823 AIDS. Sedangkan secara nasional jumlah
kasus kumulatif 453.964 yang terdiri atas 338.363 HIV dan 115.601 AIDS (Laporan
Triwulan I/2019 - Ditjen P2P, Kemenkes RI, 11/5-2019).
Dengan status HIV+ ‘aktor’ video syur itu berisiko
menularkan HIV/AIDS ke
orang-orang yang pernah melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan dia baik
di dalam maupun di luar nikah.
Dilaporkan pula dua pemeran lain menunjukkan HIV
negatif. Tapi, perlu diingat bahwa bisa jadi kedua orang yang disebut negatif
HIV itu ada pada masa jendela yaitu mereka melakukan hubungan seksual berisiko
di bawah tiga bulan.
Pada masa jendela hasil tes HIV dengan reagent
ELISA, yang dicari bukan virus (HIV) tapi antibody HIV, hasilnya bisa: (a)
negatif palsu (HIV sudah ada di darah tapi tidak terdeteksi atau hasil tes
non-reaktif karena belum ada antibody HIV), dan (b) positif palsu (HIV tidak
ada di darah tapi hasil tes reaktif).
Badan Kesehatan Sedunia (WHO) merekomendasikan
setiap tes HIV harus dikonfirmasi dengan tes lain. Pada mulanya tes konfirmasi
dianjurkan dengan tes Western Blot, tapi tes ini mahal dan di Indonesia sangat
terbatas rumah sakit dan laboratorium yang menyediakan Western Blot. WHO
kemudian menganjurkan tes konfirmasi dengan ELISA tiga kali, tapi dengan
reagent dan teknik yang berbeda.
Kondisi negatif palsu bisa mencelakai karena
orang-orang dengan hasil tes negatif palsu meresa dirinya aman sehingga tidak
menerapkan seks aman
(laki-laki memakai kondom setiap kali hubungan seksual, sedangkan perempuan
hanya melayani laki-laki yang memakai kondom).
Tidak sedikit informasi yang salah atau ngawur
dalam beberapa berita terkait dengan status HIV salah satu pemeran video
syur Garut.
Misalnya, penyakit yang mematikan, pengidapnya harus ditangani serius, dll. Ini
semua menunjukkan kualitas narasumber dan wartawan yang sangat rendah terkait
dengan pemahaman terhadap HIV/AIDS sebagai fakta medis.
Terkait dengan status HIV pemeran pria video syur
itu yang layak dilakukan oleh Dinkes Kab Garut dan KPA Kab Garut adalah
menggencarkan sosialisasi, terutama melalui media massa, media online dan media sosial agar
orang-orang yang merasa pernah melakukan hubungan seksual dengan AK agar
menjalani konseling dan tes HIV. Mereka bisa melalui Klinik VCT di Puskesmas
atau rumah sakit umum terdekat.
Jika orang-orang yang pernah melakukan hubungan
seksual berisiko dengan AK tidak menjalani tes HIV, maka mereka akan sampai
pada masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular, dengan
kondisi kesehatan yang
rapuh sehingga mudah kena penyakit. Pada gilirannya penyakit-penyakit yang
masuk di masa AIDS, disebut infeksi oportunistik, akan jadi pemicu kematian.
Tapi, jika mereka tes HIV, setelah masa jendela
atau minimal 3 bulan setelah hubungan seksual dengan AK, jika hasilnya negatif
mereka akan dikonseling agar tidak melakukan perilaku berisiko tertular
HIV/AIDS.
Kalau hasil tes positif, maka mereka akan ditangani
oleh dokter. Jika sudah saatnya diobat ada obat antiretroviral (ARV) yang bisa
menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat sehingga tetap bisa bekerja seperti
layaknya orang yang tidak mengidap HIV/AIDS. Obat ARV gratis bagi yang
menjalani tes HIV di Klinik-klinik VCT di Puskesmas atau rumah sakit umum daerah. []
Thank you for sharing in this article I can a lot and could also be a reference I hope to read the next your article update
BalasHapushttps://obatpembesarpenispermanen.com/
Testogen Review
BalasHapusCrazy Bulk Review
Phenq Review
Bathmate Review
VigRX Plus Review
VigRX Plus Australia
VigRX Plus South Africa
VigRX Plus Mexico
VigRX Plus Brasil