Ilustrasi
(Sumber: saludmovil.com)
Tanya Jawab AIDS No 1/Februari 2018
Oleh:
Syaiful W. HARAHAP – AIDS Watch
Indonesia
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon,
SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya
dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang
HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com,
(3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.
*****
Tanya: Kemarin suami saya sakit mirip
tanda-tanda gejala AIDS. Karena curiga tes.
darah (maksudnya tes HIV-pen.). Hasilnya, positif. Suami belum tahu dan
tidak dibertahu soal hasil tes HIV yang positif. Baru saya yang tahu. Saya
takut kalau diberitahu suami saya stres dan memperberat penyakitnya. Mohon
petunjuk.
Via SMS
(31/1-2018)
Jawab: Langkah Anda tepat. Sesuai
standar prosedur operasi tes HIV yang baku sebelum dan sesudah tes HIV ada
konseling. Yang akan menjalani tes HIV secara sukarela, dalam hal ini suami
Anda, sebelum pengambilan darah menerima konseling tentang HIV/AIDS, tes HIV,
hasil tes, dll. Dari pengalaman
klinik-klinik tes HIV yang menjalankan prosedur baku tidak ada masalah dengan
dengan yang menjalani tes HIV dan keluarganya.
Patut
dipertanyakan langkah tempat tes HIV yang melakukan tes HIV terhadap suami
Anda. Soalnya, hasil harus diambil oleh yang menjalani tes HIV, kalau belum dewasa
ditemani oleh orang tua atau wali.
Tentang
kekhawatiran Anda bahwa suami akan stres yang bisa membuat kondisinya drop
tidak harus menghalangi suami mengetahui hasil tes. Yang perl dilakukan setelah
tes HIV adalah tes CD4 untuk menentukan apakah sudah harus meminum obat
antiretroviral (ARV). Nah, kalau kelak suami Anda harus minum obat ARV tentu
bisa muncul masalah baru.
Maka,
lebih baik hasil tes diberitahu ke suami. Anda bisa meminta bantuan konselor
karena mereka sudah dilatih untuk menjelaskan hasil tes kepada orang-orang yang
menjalani tes HIV.
Selanjutnya
untuk Anda sendiri. Apakah Anda dan anak-anak, kalau ada, sudah menjalani tes
HIV?
Hasil
tes HIV yang positif bukan akhir dari segalanya karena sebelum masa AIDS
(secara statistik antara 5-15 tahuns setelah tertular HIV) tidak ada keluhan
kesehatan yang berarti, apalagi ditangani oleh dokter. Pengidap HIV/AIDS tetap
bisa menjalankan kehidupan dengan baik dengan catatan ditangani oleh dokter.
Maka, kalau belum tes, sebaiknya Anda dan anak-anak
segera tes HIV agar dokter bisa melakukan langkah medis untuk menjaga kesehatan
suami, Anda dan anak-anak. Semoga hasil tes HIV Anda dan anak-anak negatif. * [kompasiana.com/infokespro] *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.