02 Oktober 2017

Tidak Ada Kaitan Seks Terselubung dengan AIDS



Oleh: Syaiful W. Harahap

"Generasi Muda Diminta Berantas Seks Terselubung: (“ANTARA”, 23 Maret 2009). Berita ini lagi-lagi menyuburkan mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS. Dalam berita disebutkan seks terselubung sebagai penyebab AIDS. “ .... seks terselubung di Papua, khususnya di Jayapura kini semakin meningkat dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya penyebaran virus HIV/Aids sehingga perlu segera diberantas.”

Pernyataan ini justru merusak pemahaman generasi muda terhadap HIV/AIDS karena mereka tidak mendapatkan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Sebagai fakta medis tidak ada kaitan langsung antara seks terselubung dengan penularan HIV.

Penularan HIV melalui hubungan seks (bisa) terjadi di dalam atau di luar nikah jika salah satu atau kedua-dua pasangan itu HIV-positif dan laki-laki tidak memakai kondom setiap kali melakukan hubungan seks. Sebaliknya, biar pun seks terselubung kalau kedua-duanya HIV-negatif maka tidak ada risiko penularan HIV.

Disebutkan pula “ .... selain merusak moral generasi muda juga merupakan penyebab meningkatnya penyebaran HIV/Aids di Papua.”

Pertanyaannya adalah: Apakah seks terselubung tidak merusak moral generasi tua? Terkait dengan epidemi HIV justru orang tua, dalam hal ini laki-laki dewasa, lebih yang lebih perlu diperhatikan karena mereka akan menjadi mata rantai penyebaran HIV. Bagi yang beristri akan menularkan HIV kepada istrinya atau pasangannya seks lainnya, seperti selingkuhannya atau pekerja seks. Kalau istrinya tertular maka ada risiko penularan HIV kepada anak yang dikandungnya kelak.

Terkait dengan kasus HIV/AIDS yang banyak terdeteksi di kalangan generasi muda ada fakta yang tidak diungkapkan. Pertama, generasi muda yang tertular melalui jarum suntik pada pengguna narkoba wajib menjalani tes HIV ketika mereka masuk ke pusat rehabilitasi narkoba. Kedua, generasi muda tidak bisa berobat sendiri sehingga kasus mereka akan diketahui orang tua. Sebaliknya, orang dewasa bisa menyembunyikan status HIV-nya.

Yang perlu disampaikan kepada generasi muda adalah agar mereka menerapkan seks yang aman yaitu memakai kondom jika melakukan hubungan seks, di dalam atau di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan. Ini fakta.

[Sumber: Newsletter ”InfoAIDS” edisi No. 5/Maret 2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.