22 September 2017

Temua AIDS di Bartang dan Solo

Oleh: Syaiful W. Harahap
Sumber: Harian “Suara Merdeka”, Semarang, 5 Maret 2005

BERITA tentang HIV/AIDS yang dimuat Harian Suara Merdeka dua hari berturut-turut (23/24 Februari 2005) menarikperhatian. Tanggal 23/2 mengungkap "11 Pelacur di Batang Positif Terkena HIV, Sejak 2001 hingga 2004" dan pada edisi 24/2 kasus di Solo tentang "Delapan Warga Silir Kena HIV" . Menarik perhatian karena saat ini penularan HIV/AIDS sudah terjadi secara horizontal antarpenduduk. Kasus kumulatif HIV/AIDS secara nasional sampai 31 Desember 2004 yang dikeluarkan oleh Depkes menunjukkan 6.050 yang terdiri atas 3.368 HIV dan 2.682 AIDS. Di Jawa Tengah sendiri terdeteksi 117 kasus yang terdiri atas 77 HIV dan 40 AIDS.

Fakta tentang pelacur yang HIV-positif di Batang dan Solo merupakan lampu merah bagi laki-laki yang pernah melakukan hubungan seks yang tidak memakai kondom dengan pelacur di dua tempat itu. Jika ada laki-laki yang tertular HIV di Batang dan Solo maka tanpa disadari mereka menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal yaitu kepada istri bagi yang beristri atau kepada pacar atau pelacur lain bagi yang tidak beristri.

Epidemi HIV kian ruwet karena banyak orang yang tidak menyadari dirinya sudah tertular HIV mengingat sebelum mencapai masa AIDS (antara 5-10 tahun setelah terinfeksi) tidak ada gejala-gejala yang khas. Tidak ada pula gangguan kesehatan yang berarti sehingga banyak orang yang tidak menyadari dirinya sudah tertular HIV.

Perilaku Berisiko

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebabalan tubuh sehingga orang yang tertular akan mencapai masa AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang ditandai dengan berbagai penyakit yang disebut infeksi oportunistik, seperti diare, ruam, Tbc, dll. Hal ini terjadi karena seseorang yang tertular HIV mudah diserang berbagai macam penyakit.

Jadi, bagaimana seseorang mengetahui dirinya berisiko tinggi tertular HIV? Setiap orang dapat menimbang-nimbang dirinya apakah sudah tertular HIV atau belum dengan memperhatikan perilaku seksnya. Jika seseorang pernah melakukan hubungan seks penetrasi di dalam dan di luar nikah tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti atau dilakukan dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, misalnya pelacur; maka yang bersangkutan sudah berada pada risiko tinggi tertular HIV. Inilah yang disebut sebagai perilaku yang berisiko tinggi tertular HIV.

Mengapa demikian? Karena ada kemungkinan salah satu dari mereka HIV-positif. Hal ini terjadi karena tidak ada gejala-gejala yang khas HIV/AIDS sehingga banyak orang yang tidak menyadari dirinya sudah tertular HIV.

Memang, kemungkinan tertular HIV melalui hubungan seks yang tidak memakai kondom adalah 1:100. Artinya, dalam seratus kali kemungkinan tertular 1 kali. Tapi, tidak bisa diketahui pada hubungan seks yang keberapa terjadi penularan. Bisa saja terjadi pada saat hubungan seks pertama, dua, lima, tujuh puluh, dst. Jadi, tidak bisa dikatakan "ah, hanya sekali" karena biarpun hanya sekali tetap berisiko tertular .

Kasus HIV-positif pada pelacur di Batang terdeteksi pada kurun waktu 2001-2004 sehingga bagi laki-laki yang pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pelacur pada kurun waktu itu sudah berisiko tertular HIV.

Risiko tertular HIV tidak hanya dengan pelacur di lokalisasi. Kalau ada penduduk Batang dan Solo atau Jawa Tengah yang pernah berperilaku berisiko tinggi di luar daerah, maka mereka pun berada pada risiko tinggi tertular HIV.

Kalau ada penduduk Batang, Solo atau Jawa Tengah yang tertular di luar daerah atau di luar negeri maka mereka akan menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal antarpenduduk. Ditularkan kepada istri, pacar, pasangan atau pelacur.

Bagaimana memutus mata rantai penyebaran HIV? Cara yang realistis yaitu anjuran yang pernah melakukan perilaku berisiko tinggi tertular HIV, baik laki-laki atau perempuan, agar menjalani tes HIV sukarela. Tentu saja tes HIV dijalankan sesuai dengan standar prosedur operasi yang baku yaitu konseling (bimbingan berupa penjelasan tentang semua hal yang terkait dengan HIV/AIDS), kesediaan (setelah memahami HIV/AIDS ybs. bersedia menjalani tes HIV), dan kerahasiaan (hanya ybs. dan dokter yang mengetahui hasil tes HIV).

Semua hasil tes adalah medical record yang merupakan rahasia jabatan dokter. Jadi, bukan hanya tes HIV yang harus dirahasiakan karena semua tes (tes kehamilan, diabetes, hepatitis, dll.) dan semua jenis penyakit merupakan rahasia sebagai medical record yang hanya boleh dipublikasikan atas izin yang bersangkutan.

Dari tes HIV sukarela akan diketahui status HIV seseorang. Bagi yang terdeteksi HIV-positif maka mereka dianjurkan agar memakai kondom jika melakukan hubungan seks agar tidak terjadi lagi penyebaran HIV. Selain itu bagi yang terdeteksi HIV-positif dapat ditangani secara medis, misalnya dengan pemberian obat antiretroviral/ARV (obat untuk menekan pertumbuhan HIV di dalam darah) sehingga kesehatan mereka terjaga agar tetap produktif.

Untuk itulah diperlukan materi penyuluhan (KIE-komunikasi, informasi dan edukasi) HIV/AIDS yang komprehensif yaitu dengan mengedepankan fakta, bukan mitos. Selama ini KIE dibalut dengan moral dan agama sehingga yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.

Misalnya, mengait-ngaitkan HIV dengan pelacuran, bule, gay, waria, zina, lokalisasi, dll. sehingga banyak orang yang menganggap HIV hanya menular melalui zina, pelacur, waria dan gay. Padahal, banyak kasus HIV terdeteksi di kalangan "orang baik-baik", seperti karyawan, pegawai dan ibu rumah tangga. melalui penularan horizontal.

Jadi, KIE yang komprehensif adalah yang mengedepankan HIV/AIDS sebagai fakta medis. KIE yang akurat akan membuka mata (hati) banyak orang sehingga mengetahui HIV/AIDS dengan benar yang pada gilirannya dapat melindungi diri agar tidak tertular HIV. (18)

-Syaiful W. Harahap Pemerhati HIV/AIDS, Direktur Eksekutif LSM media watch "InfoKespro" Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.