Berita seorang pelajar putri positif HIV di Suara Merdeka 22 Mei 2004 mengandung beberapa hal yang perlu diluruskan. Pertama, tidak ada kaitan langsung antara pekerja seks komersial (PSK) dengan HIV/AIDS.
Pernyataan yang menyebutkan: "...penderita penyakit menular itu sebenarnya bukan seorang pekerja seks komersial (PSK)", saya anggap menyesatkan. Hal ini menimbulkan kesan HIV/AIDS hanya terdapat pada kalangan PSK. Ini mitos (anggapan yang salah).
Kedua, identifikasi pelajar tersebut melalui skrining transfusi darah di PMI Pati, berarti mereka melanggar asas unlinked anonymous yang menjadi standar prosedur baku dalam skrining darah donor yang ditetapkan pemerintah. Perbuatan ini melawan hukum dan pelanggaran HAM.
Ketiga, skrining darah donor dilakukan melatui rapid test sehingga ada kemungkinan hasilnya positif palsu atau negatif palsu. Sebelum ada tes konfirmasi dengan tes Western blot maka tidak bisa dipastikan pelajar tersebut HIV-positif.
Indikasi itu dapat dipakai untuk tes HIV sukarela metalui konseling jika yang bersangkutan pernah melakukan kegiatan berisiko tinggi tertular HIV. Di antaranya tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti serta homoseks.
Juga melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang suka berganti-ganti pasangan serta homoseks. Atau menerima transfusi darah yang tidak diskrining HIV serta memakai jarum suntik secara bersama-sama secara bergiliran.
Jadi, jika pelajar tersebut tidak pemah melakukan seperti yang saya sebutkan, maka hasil skrining di PMI Pati adalah negatif palsu. Pernyataan, penularan virus diduga karena penderita pemah melakukan hubungan seksual dengan seseorang, rasanya tak tepat.
Penularannya tidak hanya melalui hubungan seks. Penularan HIV tidak bisa diduga. Lagi pula tidak ada bimbingan terhadap pelajar tadi sebelum dia mendonorkan darahnya sehingga tidak diketahui perilakunya. Tak tepat kalau langsung dikaitkan dengan hubungan seks.
Syaiful W Harahap
Pisangan Lama III/1 Jaktim
URL: http://www.suaramerdeka.com/harian/0406/12/opi5.htm
[Sumber: Harian “Suara Merdeka”, Semarang, 12 Juni 2004]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.