04 September 2017

Anjuran Tes HIV Bagi Penduduk

Tanggapan terhadap Berita HIV/AIDS di Harian "Radar Semarang" ....

Oleh: Syaiful W. Harahap
Direktrur Eksekutif LSM “InfoKespro” Jakarta

Berita “416 PSK Dites HIV” yang dimuat Harian “Radar Semarang” edisi 7 Mei 2004 menunjukkan indikasi penyebaran IMS (infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak memakai kondom) sudah terjadi di masyarakat secara horizontal.

Laki-laki yang menjadi pelanggan PSK di Argorejo, Sunan Kuning, berisiko tinggi tertular IMS dan HIV karena sudah ada PSK yang terdeteksi mengidap IMS. Jadi, bagi laki-laki yang pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan PSK di Sunan Kuning dianjurkan untuk melakukan tes IMS secara sukarela.

IMS di kalangan PSK juga menjadi indikator yang dapat menuju kepada kemungkinan ada infeksi HIV/AIDS. Jadi, biar pun pada tes yang dilakukan tidak ada contoh darah yang HIV-positif bisa saja hal itu negatif palsu karena banyak kelemahan tes survailans.

Lagi pula antibodi HIV baru dapat dideteksi dengan tes HIV setelah 6 bulan tertular.

Untuk memantau epidemi IMS dan HIV di masyarakat dapat dilakukan dengan tes survailans terhadap ibu-ibu hamil atau kalangan lain. Selama ini tidak ada pemantauan di luar PSK sehingga tidak diketahui tingkat epidemi di masyarakat. Hal ini bisa menjadi bom waktu yang pada suatu saat dikhawatirkan epidemi IMS dan HIV/AIDS akan meledak.

Untuk memutus mata rantai penyebaran IMS dan HIV/AIDS ke masyarakat dianjurkan agar laki-laki yang pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti menjalani tes IMS dan HIV.

Dengan mengetahui status IMS dan HIV seseorang dapat dianjurkan agar berobat dan tidak menularkannya kepada orang lain. ***

Pernah dimuat di http://aidsmediawatch.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.