Oleh: Syaiful W. Harahap
Drektur Eksekutif LSM “InfoKespro” Jakarta
Berita “Bencong Mati Kena Penyakit AIDS” yang dimuat Harian “Sinar Pagi” edisi 30 Oktober 2003 merupakan berita yang mengadung mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS karena tidak ada penyakit AIDS sehingga tidak ada orang yang mati karena AIDS.
AIDS adalah cacat kekebalan tubuh dapatan (bukan keturunan) karena sistem kekebalan tubuh diserang virus, dalam hal ini HIV. Seseorang yang terinfeksi (tertular) HIV akan mencapai masa AIDS antara 5-10 tahun kemudian. Ketika masa AIDS seseorang sangat mudah diserang penyakit. Jadi, yang menyebabkan kematian pada seorang yang sudah mencapai masa AIDS adalah penyakit-penyakit infeksi (infeksi oportunistik), seperti TB, diare, dll.
Sayang, dalam berita itu tidak dijelaskan penyebab kematiannya. Dengan menyebutkan penyebab kematian maka berita itu akan objektif sehingga tidak menimbulkan mitos.
Deskripsi tentang pribadi dan pekerjaan ybs. juga menurunkan harkat dan martabat ybs. sebagai manusia. Dengan menyebut “ …. mencari mangsanya” menggambarkan ybs. sebagai binatang buas.
Pada bagian lain disebutkan “….diketahui korban positif mengidap HIV/AIDS”. Ini tidak tepat karena tes menghasilkan status HIV sehingga yang benar adalah HIV-positif.
Sangat disayangkan penyebutan ‘bencong’ terhadap ybs. karena hal ini merupakan penghakiman dan penghukuman. Ini merupakan ‘trial by the press’ yang ‘diharamkan’ pers. “Bencong” bukan gelar atau status sehingga tidak layak dikaitkan dengan pribadi seseorang. ***
Phttp://aidsmediawatch.blogspot.co.id/ernah dimuat di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.