Tanggapan
terhadap Berita di Harian “Pontianak Post”
Oleh: Syaiful
W. Harahap
Direktur
Eksekutif LSM “InfoKespro” Jakarta
Berita
“Hasil Survey HIV/AIDS, Landak Negatif HIV/AIDS”
yang dimuat Harian “Pontianak Post” edisi 22 Oktober 2003 bisa
menimbulkan sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap epidemi HIV.
Pernyataan
yang menyebutkan “Hingga saat ini, belum terpantau penderita HIV AIDS di
Kabupaten Landak” tidak akurat karena tidak semua penduduk disurvai. Dalam
berita tidak disebutkan contoh darah yang dites. Kegiatan survai dalam kaitan
epidemi HIV hanyalah sebagai survailans yaitu untuk mendapatkan garmbaran kasus
HIV di kalangan tertentu pada kurun waktu tertentu. Jadi, biar pun hari ini
hasilnya negatif, besok lusa bisa berubah.
Hasil
negatif pada survailans tidak menjamin sebuah daerah bebas HIV/AIDS karena
penularan HIV tidak bisa dibentengi dengan batas daerah, wilayah dan negara.
Angka kasus global HIV merupakan satu entry karena penularan
HIV sangat tergantung kepada perilaku seseorang. Seorang penduduk Landak yang
pergi ke luar daerah atau luar negeri bisa tertular HIV kalau ybs. melalukan
perilaku-perilaku berisiko tinggi tertular HIV yaitu:
(1)
melakukan hubungan seks (heteroseks, seks oral, seks anal atau homoseks) tanpa
kondom dengan pasangan yang berganti-ganti di dalam dan di luar nikah,
(2)
melakukan hubungan seks (heteroseks, seks oral, seks anal atau homoseks) tanpa
kondom dengan seseorang yang suka berganti-ganti pasangan di dalam dan di luar
nikah,
(3)
menerima transfusi darah yang tidak diskrining, dan
(4)
memakai jarum suntik secara bersama-sama dengan bergiliran.
Pernyataan
“Kita patut berbangga dengan hasil kemarin, bahwa Landak tidak dijumpai
penderita HIV/AIDS” juga tidak akurat karena tidak semua penduduk Landa dites.
Memang, tidak ada manfaat mengetes semua penduduk Landak karena yang perlu
dites hanyalah penduduk yang pernah melakukan perilaku berisiko.
Apakah
penduduk yang pernah melakukan perilaku berisiko sudah dites? Kalau belum
berarti Landak tidak bisa dinyatakan bebas HIV/AIDS.
HIV/AIDS
adalah fakta medis. Artinya dapat diuji di laboratorium dengan teknologi
kedokteran sehingga pencegahannya dapat dilakukan dengan teknologi medis yang
realistis yaitu menghindarkan diri dari perilaku berisiko. Maka, pernyataan
yang menyebutkan “agar menjauhkan diri dari berhubungan seks bebas dan narkoba”
sebagai upaya mencegah penularan HIV tidak akurat. Sama sekali tidak ada
hubungan langsung antara ‘seks bebas’ dan narkoba dengan HIV/AIDS.
HIV
hanya bisa menular melalui hubungan seks, baik heteroseks, seks anal dan seks
oral di dalam dan di luar nikah atau homoseks jika salah satu pasangan
HIV-positif. Kalau keduanya negatif biar pun zina tidak akan pernah terjadi
penularan HIV. Ini fakta medis. ***
Catatan:
pernah dimuat di https://aidsmediawatch.wordpress.com/2009/08/22/tanggapan-terhadap-berita-di-harian-%E2%80%9Cpontianak-post%E2%80%9D/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.