Tanggapan terhadap berita
HIV/AIDS di Harian “Suara Merdeka”, Semarang
Oleh: Syaiful W Harahap
Pisangan Lama III/1 Jaktim
[Sumber: Harian “Suara Merdeka”, Semarang, 12
Juni 2004]
Berita tentang seorang pelajar putri positif HIV
di Suara Merdeka 22 Mei 2004 mengandung beberapa hal yang
perlu diluruskan.
Pertama, tidak ada kaitan langsung antara pekerja seks komersial (PSK) dengan
HIV/AIDS. Pernyataan yang menyebutkan: “…penderita penyakit menular itu
sebenarnya bukan seorang pekerja seks komersial (PSK)”, saya anggap
menyesatkan. Hal ini menimbulkan kesan HIV/AIDS hanya terdapat pada kalangan
PSK. Ini mitos (anggapan yang salah).
Kedua, identifikasi pelajar tersebut melalui skrining transfusi darah di PMI
Pati, berarti mereka melanggar asas unlinked anonymous yang
menjadi standar prosedur baku dalam skrining darah donor yang ditetapkan
pemerintah. Perbuatan ini melawan hukum dan pelanggaran HAM.
Ketiga, skrining darah donor dilakukan melatui rapid test sehingga
ada kemungkinan hasilnya positif palsu atau negatif palsu. Sebelum ada tes
konfirmasi dengan tes Western blot maka tidak bisa dipastikan
pelajar tersebut HIV-positif.
Indikasi itu dapat dipakai untuk tes HIV sukarela
metalui konseling jika yang bersangkutan pernah melakukan kegiatan berisiko
tinggi tertular HIV. Di antaranya tanpa kondom dengan pasangan yang
berganti-ganti serta homoseks.
Juga melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan
seseorang yang suka berganti-ganti pasangan serta homoseks. Atau menerima
transfusi darah yang tidak diskrining HIV serta memakai jarum suntik secara
bersama-sama secara bergiliran.
Jadi, jika pelajar tersebut tidak pemah melakukan
seperti yang saya sebutkan, maka hasil skrining di PMI Pati adalah negatif
palsu. Pernyataan, penularan virus diduga karena penderita pemah melakukan
hubungan seksual dengan seseorang, rasanya tak tepat.
Penularannya tidak hanya melalui hubungan seks.
Penularan HIV tidak bisa diduga. Lagi pula tidak ada bimbingan terhadap pelajar
tadi sebelum dia mendonorkan darahnya sehingga tidak diketahui perilakunya. Tak
tepat kalau langsung dikaitkan dengan hubungan seks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.