Tanggapan
terhadap berita HIV/AIDS di “Kompas
Online”
Oleh: Syaiful W. Harahap
[Sumber: Newsletter ”InfoAIDS” edisi No. 7/Mei 2009]
“Suami Suka ‘Nembak’ di Luar, Anak Istri
Terkena HIV/AIDS”, “Kompas
Online”, 13 April 2009. Judul berita ini bombastis dan sensasional
dan mengandung mitos (anggapan yang salah). Dalam berita pun ada beberapa hal
yang tidak akurat sehingga masyarakat tidak menangkap fakta medis tentang
HIV/AIDS.
Padahal,
dalam upaya menanggulangi epidemi HIV yang diperlukan adalah pemahaman yang
akurat terhadap cara-cara penularan dan pencegahan HIV.
Jika
makna “Suami Suka ‘Nembak’ di Luar” adalah hubungan seks di luar nikah, seperti
zina, melacur, dll. maka ini mitos karena tidak ada kaitan langsung antara zina
dan melacur dengan penularan HIV. Seseorang (bisa) tertular HIV melalui
hubungan seks di dalam atau di luar nikah jika pasangannya HIV-positif dan
laki-laki tidak memakai kondom setiap kali melakukan hubungan seks.
Karena
HIV bisa menular di dalam atau maka risiko tertular HIV pada laki-laki yang
sering berganti-ganti pasangan melalui kawin-cerai. Kegiatan ini juga termasuk
sebagai perilaku berisiko tinggi tertular HIV karena laki-laki dan perempuan
yang kawin-cerai termasuk kegiatan berganti-ganti pasangan.
Dalam
berita disebutkan “ …. saat ini balita dan 10 ibu rumah tangga yang tertular
HIV terus diawasi karena bisa menularkannya kepada keluarga dan orang lain.”
Pernyataan ini menyesatkan karena HIV tidak menular melalui pergaulan
sehari-hari. Ini juga mendorong stigmatisasi (pemberia cap buruk) dan
diskriminasi (perlakuan yang berbeda) terhadap Odha (Orang yang Hidup dengan
HIV/AIDS). Selain itu pernyataan ini pun bias gender karena hanya menohok
perempuan (ibu rumah tangga).
Terkait
dengan ibu-ibu rumah tangga yang terdeteksi HIV-positif maka yang perlu
‘diawasi’ justru suami-suami mereka. Soalnya, 10 laki-laki suami ibu-ibu rumah
tangga yang HIV-positif tadi menjadi mata rantai penyebaran HIV secara
horizontal antar penduduk. Mereka akan menularkan HIV kepada perempuan lain,
seperti istri kedua, ketiga dan seterusnya, selingkuhan, pacar, dan pekerja
seks. Tapi, hal ini sering luput dari perhatian.
Di
bagian lain disebutkan pula “ …. pihaknya meminta kepada ibu rumah tangga yang
positif HIV/AIDS jika ingin melahirkan terlebih dulu berkonsultasi dengan
petugas.” Persoalan besar dalam epidemi HIV adalah banyak orang yang tidak
menyadari dirinya sudah tertular HIV karena tidak ada tanda, gejala, atau
ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik sebelum masa AIDS (antara 5-15 tahun
setelah tertular HIV). Apalagi ibu-ibu rumah tangga yang setia pada suaminya
tentu tidak menyadari dirinya berisiko.
Hal
itu terjadi karena selama ini materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang HIV/AIDS selalu dibalut denan norma, moral, dan agama sehingga yang
muncul hanya mitos. Lihat saja judul berita ini yang menggiring masyarakat
bahwa zina menjadi penyebab HIV/AIDS. Padahal, hubungan seks pada ganti-ganti
pasangan melalui kawin-cerai juga merupakan kegiatan yang berisiko tertular HIV
karena laki-laki dan perempuan sudah mempunyai pasangan sebelumnya.
Ada
pula pernyataan “ …. Sebagian besar penularan HIV/AIDS disebabkan jarum suntik,
narkoba, ….” Ini juga tidak akurat karena risiko penularan melalui jarum suntik
pada pengguna narkoba bisa terjadi kalau jarum suntik mereka pakai bersama-sama
dengan bergiliran dan bergantian. Nah, kalau ada di antara mereka yang
HIV-positif maka yang lain berisiko tertular HIV.
Disebutkan
pula “ …. pihaknya menyarankan kepada laki-laki untuk menggunakan kondom karena
kondom bisa mencegah risiko penularan HIV/AIDS.” Pertanyannya adalah: kapan
seseorang harus memakai kondom untuk melindungi diri agar tidak tertular HIV?
Seseorang harus memakai kondom untuk mencegah HIV adalah jika hubungan seks, di
dalam atau di luar nikah, dilakukan dengan pasangan yang berganti-ganti atau
dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.