Tanggapan
terhadap Berita di “Media
Indonesia Online”
Oleh: Syaiful W. Harahap
LSM
“InfoKespro” Jakarta
Berita
“Kawasan Segitiga Pendidikan
Grogol Rawan HIV/AIDS” yang dimuat di “Media Indonesia Online” edisi 8 Juni 2006
mengumbar mitos (anggapan yang salah). Dari aspek medis tidak ada daerah yang
rawan HIV/AIDS karena sebagai virus HIV tidak menular melalui udara, air dan
pergaulan sosial sehari-hari.
Dalam
berita itu yang disalahkan pekerja seks (baca: perempuan). Padahal, yang
menularkan HIV kepada pekerja seks adalah laki-laki. Disebutkan bahwa
‘kerawanan’ terjadi karena di sana banyak pekerja seks. Ini menyesatkan karena
ada atau tidak ada pekerja seks di satu daerah atau negara tetap saja ada
penduduknya yang berisiko tinggi tertular HIV kalau perilakunya berisiko
tinggi. Buktinya, di Arab Saudi tidak ada (lokalisasi) pelacuran, tapi sampai
awal tahun ini sudah 9.000 kasus HIV/AIDS yang dilaporkan. Bahkan ada 85 bayi
yang dirawat di rumah sakit karena penyakit yang terakit HIV/AIDS.
Disebutkan
pula bahwa moral bisa melindungi diri dari HIV/AIDS. Ini lagi-lagi menyesatkan.
Tidak ada kaitan agama dan moral secara langsung dengan penularan HIV karena
HIV juga menular melalui cara-cara yang sama sekali tidak terkait dengan moral,
seperti transfusi darah, cangkok organ tubuh, jarum suntik, jarum tindik, jarum
tattoo dan alat-alat kesehatan.
Cara
yang masuk akal untuk melindungi diri agar tidak tertular HIV adalah dengan
mengetahui cara-cara pencegahan yang akurat sesuai dengan tekonologi
kedokteran. ***
Catatan:
pernah dimuat di https://aidsmediawatch.wordpress.com/2009/08/22/tanggapan-terhadap-berita-di-%E2%80%9Cmedia-indonesia-online%E2%80%9D/a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.