10 Juli 2017

Mitos AIDS

Tanggapan terhadap Berita di “Media Indonesia Online

Oleh: Syaiful W. Harahap
LSM “InfoKespro” Jakarta

Berita “Kawasan Segitiga Pendidikan Grogol Rawan HIV/AIDS” yang dimuat di “Media Indonesia Online” edisi 8 Juni 2006 mengumbar mitos (anggapan yang salah). Dari aspek medis tidak ada daerah yang rawan HIV/AIDS karena sebagai virus HIV tidak menular melalui udara, air dan pergaulan sosial sehari-hari.

Dalam berita itu yang disalahkan pekerja seks (baca: perempuan). Padahal, yang menularkan HIV kepada pekerja seks adalah laki-laki. Disebutkan bahwa ‘kerawanan’ terjadi karena di sana banyak pekerja seks. Ini menyesatkan karena ada atau tidak ada pekerja seks di satu daerah atau negara tetap saja ada penduduknya yang berisiko tinggi tertular HIV kalau perilakunya berisiko tinggi. Buktinya, di Arab Saudi tidak ada (lokalisasi) pelacuran, tapi sampai awal tahun ini sudah 9.000 kasus HIV/AIDS yang dilaporkan. Bahkan ada 85 bayi yang dirawat di rumah sakit karena penyakit yang terakit HIV/AIDS.

Disebutkan pula bahwa moral bisa melindungi diri dari HIV/AIDS. Ini lagi-lagi menyesatkan. Tidak ada kaitan agama dan moral secara langsung dengan penularan HIV karena HIV juga menular melalui cara-cara yang sama sekali tidak terkait dengan moral, seperti transfusi darah, cangkok organ tubuh, jarum suntik, jarum tindik, jarum tattoo dan alat-alat kesehatan.

Cara yang masuk akal untuk melindungi diri agar tidak tertular HIV adalah dengan mengetahui cara-cara pencegahan yang akurat sesuai dengan tekonologi kedokteran. ***

Catatan: pernah dimuat di https://aidsmediawatch.wordpress.com/2009/08/22/tanggapan-terhadap-berita-di-%E2%80%9Cmedia-indonesia-online%E2%80%9D/a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.