Tanggapan
terhadap Berita di Harian “Radar Bromo”
Oleh: Syaiful W. Harahap
Direktur
Eksekutif LSM “InfoKespro”
Jakarta
Berita
“Ditanya Orgasme, Dijawab Mesem”
yang dimuat Harian “Radar Bromo”
edisi 31 Oktober 2003 menggambarkan keterpurukan PSK (pekerja seks
komersial) sebagai manusia. Tak ada empati dalam berita itu.
Pernyataan
hakim, Abdul Kohar SH, seperti dikutip wartawan “Pekerjaan ini memang enak dan
mudah dapat uang” merupakan asumsi karena tidak didukung dengan fakta empiris.
Beberapa penelitian tentang PSK menunjukkan mereka terpaksa menggeluti
pekerjaan itu karena berbagai alas an. “Tawa kami adalah tangis hati kami”.
Itulah kata-kata yang keluar dari mulut PSK jika ditanya dengan empati.
Maaf,
Pak Hakim, apa benar menjadi PSK enak? Bukankah tidak lebih enak menjadi
koruptor? Ketika korupsi dan praktek KKN mendera negeri ini tak satu pun
wartawan yang menyebutkan koruptor dan pelaku KKN sebagai ‘orang yang tidak
bersusila’. Sebaliknya, PSK dicap sebagai ‘wanita tuna susila’, sedangkan
laki-laki yang menyetubuhi mereka tidak dikatakan ‘pria tuna susila’. Ini jelas
tidak adil.
Tarif
yang mereka tetapkan tidak semuanya mereka kantongi. Ada bagian calo, mucikari,
keamanan, preman, dll. Sayang, wartawan yang menulis berita itu tidak
mengaitkan berbagai fakta empiris yang terkait dengan praktek prostitusi. Ini
menunjukkan wartawan memakai sudut pandang moral ketika menulis berita sehingga
berita yang muncul tidak komprehensif.
PSK
merupakan penduduk yang tercerabut dari komunitasnya sehingga mereka berada
pada posisi powerless dan voiceless. Dalam berita itu wartawan
menjadi ‘hakim’ yang menjadikan PSK sebagai objek (berita) sehingga tidak ada
empati sama sekali.
Empati
bukan simpati karena kalau simpati berita yang muncul hanyalah sensasi. Empati
adalah upaya untuk menyelami perasaan PSK dan menjadikan mereka sebagai subjek
berita sehingga muncul berita yang komprehensif. ***
Catatan:
pernah dimuat di https://aidsmediawatch.wordpress.com/2009/08/26/tanggapan-terhadap-berita-di-harian-%E2%80%9Cradar-bromo%E2%80%9D/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.