Tanggapan terhadap berita di “Metro
Riau”
Oleh: Syaiful W.
Harahap
LSM “InfoKespro”
LSM “InfoKespro”
Berita
“Hasil Finalisasi Ranperda AIDS/HIV, Menekankan pada
Imtaq” yang dimuat di “Metro Riau” edisi 23/05-2006
menunjukkan pemahaman terhadap HIV/AIDS yang tidak komprehensif.
Pertama, tidak ada
kaitan langsung antara penularan HIV sebagai virus dengan iman dan taqwa. Dalam
jumlah yang dapat ditularkan HIV terdapat dalam darah (laki-laki dan
perempuan), air mani (laki-laki, dalam sperma tidak ada HIV), cairan vagina dan
air susu ibu/ASI (perempuan). Penularan HIV melalu air mani atau cairan vagina
yang mengandung HIV dapat terjadi dalam ikatan pernikahan yang sah kalau salah
satu dari pasangan itu HIV-positif.
Kedua, upaya mencegah
penularan HIV melalui hubungan seks pada hubungan seks yang berisiko tinggi
(berganti-ganti pasangan) di dalam atau di luar nikah hanya dapat dilakukan
dengan cara laki-laki memakai kondom setiap kali hubungan seks.
Ketiga, penularan HIV
terjadi sedara diam-diam tanpa diketahui karena banyak orang yang sudah
tertular HIV tapi tidak menyadari dirinya sudah HIV-positif. Hal ini bisa
terjadi karena tidak ada tanda, gejala atau ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik
seseorang yang sudah tertular HIV sebelum mencapai masa AIDS (antara 5 – 10
tahun setelah tertular HIV).
Upaya
melindungi masyarakat dari risiko tertular HIV adalah dengan meningkatkan
pemahaman yang akurat terhadap HIV/AIDS yaitu cara-cara penularan dan
encegahannya. Selama cara-cara penularan dan pencegahan tidak disampaikan
dengan akurat yaitu mengedepankan aspek medis maka masyarakat tidak akan
mengetahui cara-cara melindungi diri agar terhindar dari HIV. Hal ini sudah
terbukti di kawasan Afrika,
Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia yang dibuktikan dengan kasus infeksi HIV baru di kalnagan dewasa sudah menunjukkan grafik yang mendatar.
Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia yang dibuktikan dengan kasus infeksi HIV baru di kalnagan dewasa sudah menunjukkan grafik yang mendatar.
Perda
akan sia-sia kalau hanya mengancam orang yang (akan) menularkan HIV karena
banyak orang yang tidak menyadari dirinya sudah tertular HIV sehingga dia pun
tidak menyadari sudah menularkan HIV kepada orang lain.
Yang
perlu dilakukan adalah memutus mata rantai penyebaran HIV secara horizontal
antar penduduk yaitu menganjurkan agar orang-orang (laki-laki dan perempuan)
yang pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom di dalam atau di luar nikah
dengan pasangan yang berganti-ganti untuk menjalani tes HIV secara sukarela.
Dengan mengetahui status HIV maka mereka dapat diajak untuk memutus mata rantai
penyebaran HIV. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.