07 Juli 2017

Memahami AIDS

Tanggapan terhadap Berita di Harian “Radar Banten” Serang

Oleh: Syaiful W. Harahap
LSM (media watch) “InfoKespro”  Jakarta

Berita “Survei Diintensifkan, Penyuluhan Pun Digiatkan” tentang kasus HIV/AIDS di Tangerang di harian “Radar Banten” edisi 10 Mei 2006 menunjukkan pemahaman yang tidak akurat terhadap HIV/AIDS.

Dalam berita itu disebutkan “ …. salah satu upaya pencegahan ini adalah menjauhi perilaku seks bebas serta penggunaan narkoba”. Pernytaan ini tidak akurat karena kalau yang dimaksud sebagai ‘seks bebas’ adalah zina atau melacur maka tidak ada kaitan langsung antara zina atau melacur dengan penularan HIV. Biar pun ‘seks bebas’ kalau dua-duanya HIV-negatif tidak akan pernah terjadi penularan HIV.

Penggunaan narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya) diperlukan di dunia medis, seperti obat anestesi (bius), pada bedah (operasi). Tanpa narkoba setiap hari puluhan bahkan ratusan orang akan mati di meja operasi. Lalu, apa kaitan narkoba dengan HIV/AIDS?

enularan HIV bisa terjadi di antara penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik kalau jarum suntik dan semprit dipakai secara bersama-sama dengan bergiliran karena ada kemungkinan salah satu dari mereka HIV-positif.

Teks foto pada berita itu juga menunjukkan ada pemahaman yang tidak akurat. Disebutkan “PSK sangat rentan terinfeksi virus HIV”. Penularan HIV terhadap PSK dilakukan oleh laki-laki yang menjadi pasangan seks PSK. Laki-laki ini adalah penduduk yang bisa jadi mempunyai istri, simpanan, selingkuhan, dll. Nah, kalau ada PSK yang tertular HIV maka laki-laki yang berkencan dengan PSK tadi pun berisiko pula tertular HIV. Kalau ada laki-laki yang tertular maka mereka akan menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal antar penduduk. Bisa ke istrinya, pacarnya atau PSK lain.

Razia yang dilakukan terhadap PSK ‘jalanan’ di malam hari pun menunjukkan pemahanan terhadap epidemi HV yang tidak akurat. Praktek ‘pelacuran’ dalam berbagai bentuk juga terjadi di siang hari, di rumah, di apartemen, di hotel, di ladang, dll. Bahkan, banyak ‘pelacur’ yang tidak bisa dikenali dengan pakaian, dandanan dan gayanya. ***


Catatan: pernah dimuat di https://aidsmediawatch.wordpress.com/2009/08/28/tanggapan-terhadap-berita-di-harian-%E2%80%9Cradar-banten%E2%80%9D/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.