Banda
Aceh, acehmagazine.com - Pemahaman masyarakat Aceh tentang human
immunodeficiency virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
masih kurang. Inilah yang mengakibatkan sulitnya melakukan penangulangan dan
pencegahan bagi masyarakat. Pada sisi lain, korban pun masih ragu-ragu
melakukan tes darah di rumah sakit Aceh, sebab jika penyakitnya diketahui umum
membuat dia dan keluarga dikucil masyarakat.
Koordinator Medan Aceh Patnership, Baby
Rinova pada acara Warkshop; Menggali Empathy Jurnalis Aceh dalam Permasalahan
HIV dan AIDS, yang digelar di Grand Nanggroe Hotel, Kamis (31/5), menyebutkan
pemberitaan pers yang membeberkan identitas korban “Penderita HIV dan AIDS”
positif mengakibatkan mereka malu. Dia menganjurkan seharusnya media lebih
”ramah” dalam meliput persoalan ini.
Dia
menyebutkan hingga Mei 2007 terdaftar ada 18 penderita HIV dan lima di
antaranya meninggal dunia. Katanya, hingga saat ini ada 13 korban yang positif
terkena HIV Dan AIDS di Aceh, yang sudah mendapatkan penanganan khusus dari
pemerintah, namun Baby tidak menyangkal masih ada warga Aceh yang lain yang
sudah terinfeksi tapi mereka masih takut dan masih malu melakukan tes darah di
Aceh.
Sebelumnya
Direktur LSM Info Kespro, Syaiful W. Harahap mengharapkan agar para jurnalis
Aceh dalam penulisannya harus mampu menjaga identitas atau hak individu korban.
“Dalam pemberitaan media harus bisa menjaga dampak yang akan ditimbulkan bagi
korban terhadap pemberitaannya,” jelas dia.
Menurutnya,
selama ini ada media yang menyembunyikan nama korban tapi masih menulis alamat
dan kegiatannya dengan jelas, seperti yang terjadi pada salah satu korban di
Aceh Tengah, yang ditulis sebuah media,” ungkapanya. Dalam workshop selama dua
hari itu, para jurnalis yang hadir membentuk sebuah perkumpulan jurnalis yang
akan membantu wartawan lain di Aceh dalam mendapatkan informasi tentang AIDS di
Serambi Makkah.
Wadah
itu diberi nama AJFA (Aceh Journalist for AIDS). Untuk tiga bulan pertama
Evirosita, jurnalis Majalah ”Aceh Magazine” menjadi koordinator AJFA. “Bagi
wartawan yang membutuhkan informasi tentang AIDS di Aceh bisa minta langsung
dengan pihak AJFA,” kata Evi sembari menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja
sama dengan MAP dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), untuk membantu mensosialisasikan
dan membagi informasi tentang penyakit menular itu. [Jamal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.