BANDAR LAMPUNG (Lampost): Badan Narkotika dan
Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Lampung mendapati jumlah penderita HIV/AIDS di
Lampung meningkat. Hingga kini, tercatat 288 orang terinfeksi penyakit
mematikan ini.
“Penyebab utama HIV/AIDS di Lampung itu adalah
penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik, yaitu 81 persen atau 233 orang,”
kata Kepala Sekretariat Badan Narkotika dan Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi
Lampung, Ahmad Alwi Siregar, pada Sosialisasi dan Persamaan Persepsi
Pemberitaan HIV/AIDS dengan Media Massa, di Bandar Lampung, Selasa (3-6).
Mengutip data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Lampung, Alwi menyebutkan hingga Desember
2007 terdapat 54 kasus HIV/AIDS yang meninggal dunia dari 167 kasus HIV/AIDS di
Lampung.
Kumulatif kasus HIV/AIDS paling banyak di Kota Bandar
Lampung sebanyak 134 kasus dengan 45 kasus yang meninggal dunia. Disusul di
Kabupaten Lampung Utara (7 kasus), Lampung Tengah (6 kasus), dan Lampung
Selatan serta Metro lima kasus masing-masing.
Penularan HIV/AIDS di Lampung, kata alwi, akibat
penyalahgunaan narkoba jarum suntik (IDU) sebesar 81 persen atau 233 orang, dan
19 persen yang lain disebabkan perilaku seksual bebas atau menyimpang,
penularan dari orang tua kepada anaknya, dan penyebab yang lain.
Hal senada diungkapkan Saiful W. Harahap dari LSM
Infokespro Jakarta. Menurut dia, pengguna narkoba mudah tertular HIV karena
kerap menggunakan jarum suntik secara bergantian.
“Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah suatu kondisi
masuknya virus yang menyerang kekebalan tubuhnya dan orang yang mengidap
HIV/AIDS CD4 (inti sel) harus di bawah 200. Apabila belum mencapai 200 belum
bisa dikatakan mengidap HIV/AIDS. Gejala yang ditimbulkan orang terinfeksi bila
mengalami panas tinggi selama dua pekan, tentunya jika orang itu memang
berisiko tinggi seperti melakukan hubungan seks bebas dan perilaku menyimpang
seks lain,” kata Saiful. n CR-2/K-2.
[Sumber: Harian ”Lampung Post”, 4 Juni 2008]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.