12 Juli 2017

AIDS SEMAKIN MENGINTAI

Gencarnya pemberitaan bahwa AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) semakin mewabah adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Menurut catatan Departemen Kesehatan, sampai 31 Maret 2002 sebanyak 2.187 mengidap HIV dan 689 mengidap AIDS.

Adi Sasongko, Ketua Yayasan Kusuma Buana, dalam lokakarya “Lebih Jauh Meliput AIDS: Urusan Belum Selesai” mengatakan, penularan HIV/AIDS seperti perpindahan persneling, semakin lama perkembangan AIDS semakin cepat. “Seperti hitungan kelipatan, bila saat ini 2 penderita, besoknya menjadi 4, 8, 16, 32, dan seterusnya.”

Saiful W. Harahap dalam bukunya, Kapan Anda Harus Tes HIV, AIDS merupakan gejala dari 70 lebih jenis penyakit dan disebut infeksi oportunistik, yang muncul pada diri seseorang yang tertular HIV setelah mencapai masa AIDS. Disebut oportunistik, lanjut Saiful, karena menyerang sistem pertahanan atau sistem kekebalan tubuh seseorang yang sudah dirusak oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Dari lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Dr. Soetomo bekerjasama dengan Aksi Stop AIDS, dikuak fakta bahwa penularan terbesar HIV saat ini terjadi melalui hubungan seks (bebas) dan penggunaan jarum suntik narkoba berbarengan. Namun, masih banyak cara penularan lain yang perlu diwaspadai. Seperti, transfusi darah, pemeriksaan di dokter gigi, kontak luka dengan luka yang salah satunya mengidap HIV, juga dari ibu hamil ke bayinya. Intinya, penularan terjadi bila ada pertukaran cairan antara penderita HIV dan bukan. Sedangkan sentuhan lewat jabatan tangan, menggunakan gelas bersama, bersin, batuk, tidak dapat menularkan virus HIV.

Yang jelas, selain usaha keras untuk menghambat penyebaran AIDS, juga perlakukan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) lebih terhormat. Bagaimanapun, mereka sudah menderita, sehingga jangan tambah lagi dengan penderitaan, seperti mendiskriminasinya di pergaulan sehari-hari. Yang perlu dipikirkan, bagaimana para ODHA memberdayakan hidupnya agar lebih bermanfaat lagi.

Reporter:Irfan Harsuki/nakita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.