Tanya Jawab AIDS No 1/Juli 2016
Oleh: SYAIFUL W. HARAHAP – AIDS
Watch Indonesia
Pengantar. Tanya-Jawab ini
adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon,
SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya
dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang
HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com). Yang ingin bertanya, silakan kirim
pertanyaan ke Syaiful W.
Harahap, melalui: (1) Telepon
(021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017,
dan (4) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.
*****
Tanya: Saya baru pertama kali seks bebas dengan PSK (pekerja seks komersial) dan
saya tidak memakai kondom. Saya sangat takut terkena penyakit AIDS. (1)
Bagaimana caranya saya mengetahui apakah sudah terkena penyakit AIDS atau
tidak? (2) Berapa persen saya kemungkinan terkena penyakit AIDS? (3) Di mana
saya bisa melakukan pengecekan?
“As”, via SMS (22/7-2016)
Jawab: (1) dan (2) Risiko Saudara tertular HIV (bukan penyakit AIDS) sangat
tergantung kepada status PSK yang melakukan hubungan seksual dengan Saudara,
yaitu: Apakah PSK itu mengidap HIV/AIDS?
Kalau PSK itu tidak mengidap HIV/AIDS tentu Saudara tidak akan tertular
HIV. Persoalannya adalah PSK itu adalah orang yang perilaku seksualnya berisiko
tinggi tertular HIV karena dia sering melakukan hubungan seksual dengan
laki-laki yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom.
Pemakaian kondom pada laki-laki yang ngeseks dengan PSK tidak ada kontrol
karena praktek pelacuran tidak dilokalisir sehingga kemungkinan besar laki-laki
banyak yang tidak mau pakai kondom setiap kali ngeseks dengan PSK. Selain itu
tidak pula bisa dikenali orang-orang yang mengidap HIV/AIDS dari fisik mereka.
Risiko tertular
HIVmelalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan pengidap HIV
dalam kondisi laki-laki tidak pakai kondom adalah 1:100. Artinya, dalam 100
kali hubungan seksual ada 1 kali risiko tertular HIV. Masalahnuya adalah tidak
bisa diketahui pada hubungan seksual yang keberapa terjadi penularan. Maka, itu
artinya setiap hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah,
dengan pengidap HIV/AIDS ada risiko tertular. Bisa pada hubungan seksual yang
pertama, kedua, kelima, kedua puluh, kelima puluh tujuh, kesembilan puluh, atau
yang ke-100.
(3) Pengedekan
yang Saudara maksud adalah tes HIV. Agar tes HIV sesuai dengan standar prosedur
operasi yang baku dan sesuai anjuran WHO, silakan ke Klinik VCT di rumah-rumah
sakit umum daerah atau pemerintah serta di Puskesmas di daerah Saudara.
Kalau ada
kesulitan, silakan kontak kami. ***
Ilustrasi (Sumber: www.humanillneses.com)