Tanya Jawab AIDS No 2/Maret 2016
Oleh: SYAIFUL W. HARAHAP –
AIDS Watch Indonesia
Pengantar.
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim
melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut
identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi
yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap di “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke: SW Harahap, Markas BaraJP, Jl. Bhinneka Raya RT 09/10 No
3, Cawang Baru, Jakarta Timur 13340, (2) Telepon/Fax: (021) 22864594, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4)
SMS 0812 909 2017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya
melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK) di
perjalan dari Pekanbaru ke Padang. Saya tidak memakai kondom. Demi Allah itu
adalah hubungan seks yang pertama. Setelah kejadian itu saya sangat merasa
bersalah karena sudah melepaskan keperjakaanku yang semestinya untuk isteriku
kelak. Terus terang saya takut kena HIV. Pikiran saya kacau balau. (1) Apakah dengan kejadikan itu saya sudah
tertular HIV? (2) Berapa persen kemungkinannya saya tertular HIV? (3)
Pertolongan apa yang bisa saya dapatkan sekarang
ini? Yang ada dalam pikiran saya sekarang
hanya ketakutan kena AIDS.
Via SMS (11/9-2015)
Jawab: Banyak pertanyaan yang masuk memang selalu dalam kondisi
seperti yang Saudara alami: ketakutan, menyesal, bertobat, tidak akan
mengulangi, dll. Tapi, yang perlu diingat adalah kalau virus sudah masuk ke
tubuh maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan atau
memamtikan virus di dalam tubuh.
(1) Persoalan ada pada PSK tsb. Jika PSK itu mengidap
HIV/AIDS ada risiko penularan HIV karena Saudara tidak memakai kondom. Kalau
PSK itu tidak mengidap HIV/AIDS maka Saudara tidak berisiko tertular HIV/AIDS. Masalahnya
adalah kita tidak bisa mengetahui apakah PSK itu mengidap HIV/AIDS atau tidak
dari fisiknya. Yang jelas PSK tsb. adalah orang yang berisiko tinggi tertular
HIV karena sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang
berganti-ganti.
(2) Kemungkinan tertular HIV melalui hubungan seksual
tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS adalah 1:100.
Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual ada 1 kali risiko terjadi penularan
HIV. Persoalannya adalah tidak bisa diketahui kepan terjadi penularan. Bisa
yang pertama, kedua, kelima, ketiga puluh, ketujuh puluh, kesembilan puluh
sembilan, bahkan bisa yang keseratus. Maka, setiap kali hubungan seksual tanpa
kondom di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS ada risiko tertular
HIV.
(3) Tidak ada yang bisa dilakukan seandainya virus (HIV)
sudah masuk ke dalam tubuh karena untuk mengetahuinya melalui tes HIV minimal
tiga bulan setelah hubungan seksual terakhir. Paling tidak Saudara bisa menjaga
kesehatan dan berdoa semoga PSK itu tidak mengidap HIV/AIDS. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.