Tanya Jawab AIDS No 1/Desember 2015
Oleh Syaiful W. Harahap – AIDS
Watch Indonesia
Pengantar.
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim
melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut
identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi
yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap di “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke: SW Harahap, Markas BaraJP, Jl. Bhinneka Raya No 3,
Cawang Baru, Jakarta Timur 13340, (2) Telepon (021) 8566755, (3) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya disuruh teman kasih solusi. Apakah seorang perempuan yang pernah
melakukan hubungan seksual di luar nikah hanya dengan seorang
laki-laki dapat menyebabkan tertular HIV/AIDS?
Via SMS (6/12-2015)
Jawab: Pertama, penularan HIV/AIDS tidak ada kaitannya dengan sifat
hubungan seksual (di luar nikah, zina, selingkuh, melacur, dll.) karena risiko
tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjadi karena kondisi pada
saat terjadi hubungan seksual, yaitu salah satu mengidap HIV/AIDS dan laki-laki
tidak memakai kondom.
Kedua, biar pun perempuan teman Saudara tsb. hanya ngeseks dengan satu
laki-laki, persoalannya adalah apakah teman Saudara bisa membuktikan bahwa
laki-laki itu tidak mengidap HIV/AIDS?
Ketiga, jika tidak punya bukti, maka pertanyaannya kemudian adalah: Apakah teman
Saudara itu bisa menjamin bahwa laki-laki yang ngeseks dengan dia tidak pernah
ngeseks dengan perempuan atau laki-laki lain sebelum kenal dan selama jadi
pasangan seks?
Yang menjadi kunci adalah poin ketiga. Jika laki-laki
pasangan seks teman Saudara juga ngeseks dengan perempuan lain, ini disebut perilaku berisiko yaitu ngeseks
dengan pasangan yang berganti-ganti, maka teman Saudara berada pada posisi
berisiko tertular HIV/AIDS dari laki-laki pasangan seksnya.
Maka, kesetiaan yang dimaksud bukan hanya pada saat jadi
pasangan tapi juga perlu diperhatikan apakah ybs. juga pernah setia dengan
pasangan lain sebelum dengan teman Saudara itu.
Jika teman Saudara itu tidak bisa menjamin perilaku laki-laki
teman kencannya, yaitu tidak pernah ngeseks dengan perempuan lain atau
laki-laki, maka itu artinya perilaku
teman Saudara itu berisiko tertular HIV/AIDS.
Akan lebih baik kalau Saudara tawarkan solusi kepada
temanmu yaitu: (a) berhenti melakukan hubungan seksual sebelum ada hasil tes
HIV, dan (b) menjalani tes HIV di Klinik VCT di rumah sakit umum di daerah
Saudara. Hasil tes HIV akan menjadi pedoman perilaku teman Saudara ke depan.
Ini akan diberikan oleh konselor pada konseling setelah tes HIV. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.