Oleh Syaiful W. Harahap – AIDS Watch Indonesia
Lho, koq, ke salon kecantikan?
Rupanya, di Kota Probolinggo disebutkan bahwa “Siapa
yang pernah mengira bahwa salon potong rambut bisa menjadi tempat berjangkitnya
virus mematikan HIV/AIDS? Melalui silet atau pisau cukur yang digunakan
terhadap pengidap HIV/AIDS, virus itu bisa pula menjangkiti orang lain karena
bekas darah yang mungkin menempel.” Ini ada di lead berita “Awas, Virus HIV/AIDS Menular dari Pisau Cukur di Salon” di kompas.com (15/9-2015
Informasi di lead berita itu pun sudah ngawur
bin ngaco. Disebutkan ‘virus mematikan
HIV/AIDS’. Pernyataan ini menyesatkan dan menyuburkan mitos (anggapan yang
salah) tentang HIV/AIDS.
HIV sebagai virus atau AIDS sebagai kondisi tidak menjadi
penyebab kematian pada pengidap HIV/AIDS.
Yang menjadi penyebab kematian pada Odha (Orang dengan
HIV/AIDS) adalah infeksi oportunistik yaitu penyakit-penyakit yang muncul pada
masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV, seperti TB,
diare, dll.
Disebutkan: Melalui
silet atau pisau cukur yang digunakan terhadap pengidap HIV/AIDS, virus itu
bisa pula menjangkiti orang lain karena bekas darah yang mungkin menempel.
Yang perlu diingat adalah darah yang ada di pisau cuku atau
pisau silet sudah kering sehingga virus (HIV) yang ada di darah, jika yang
bercukur pengidap HIV/AIDS, sudah mati. Lagi pula pisau cukur itu tidak akan
bisa dipakai kalau ada daerah menempel.
Isu yang menyesatkan ini justru menjadi kontra produktif
terhadap penanggulangan HIV/AIDS karena orang-orang yang tertular karena
berzina, al. melacur, ganti-ganti pasangan, kawin kontrak, nikah mut’ah, dll.,
akan menepuk dada dengan mengatakan: Saya tertular HIV/AIDS melalui pisau
cukur!
Padahal, risiko terbesar seseorang, khususnya
laki-laki, tertular HIV/AIDS adalah melalui hubungans seksual tanpa kondom yang
dilakukan dengan perempuan yang berganti-ganti di dalam dan di luar nikah,
serta dengan perempuan yang sering ganti-ganti pasangan yaitu pekerja seks
komersial (PSK) langsung (PSK yang kasat mata, seperti di lokasi atau
lokalisasi pelacuran dan di jalanan) dan PSK tidak langsung (cewek kafe, cewek
pub, cewek diskotek, ayam kampus, ABG, ibu-ibu, cewek pijat plus-plus, artis
prostitusi online, cewek gratifikasi seks, dll.).
Maka, permintaan Komisi
C DPRD Kota Probolinggo, Jawa Timur, kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Probolinggo untuk menggencarkan sosialisasi di salon-salon yang ada merupakan
langkah yang naif. Bak menggantang asap. Sia-sia karena risiko terbesar ada
para praktek pelacuran.
Oh, Komisi C DPRD Kota Probolinggo dengan membusungkan dada
mengatakan: Di Kota Probolinggo tidak ada pelacuran!
Dari segi de jure
benar karena sejak reformasi pusat-pusat rehabilitasi dan resosialisasi
pelacuran ditutup.
Tapi, apakah Komisi C DPRD Kota Probolinggo bisa memberikan
jaminan bahwa di kota ini sama sekali tidak ada praktek pelacuran?
Tentu saja tidak karena secara de facto praktek palcuran terjadi dalam berbagai bentuk di sembarang
tempat dan sembarang waktu, seperti di penginapan, losmen, hotel melati dan
hotel berbintang dengan cewek panggilan.
"Dinkes mulai sekarang harus turun ke salon-salon. Salon kecantikan atau salon rambut yang menggunakan silet harus hati-hati. Silet yang sudah dipakai jangan dipakai untuk pelanggan yang lain. Darah yang menempel dari silet yang digunakan untuk mencukur penderita HIV/AIDS bisa menular ke yang lain," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo Agus Rianto dalam dengar pendapat bersama Dinkes Probolinggo, Selasa (15/9/2015).
Tak hanya itu, Agus menyatakan, Komisi C juga merekomendasikan agar aparat dinkes turun ke sekolah-sekolah dan mendekati pelajar agar menjauhi perilaku yang bisa menimbulkan risiko penularan HIV/AIDS.
Menurut Agus, tugas memberantas penularan HIV/AIDS adalah tugas bersama semua elemen masyarakat. Tak hanya dinkes, tokoh agama dan toko
"Terlebih lagi, jumlah penderita HIV/AIDS mengkhawatirkan. Untuk tahun 2014 hingga September, penderita HIV/AIDS sebanyak 17 laki-laki, 7 perempuan, dan 7 orang meninggal dunia," kata dia.
Kalau saja Pak Ketua
itu tahu bahwa angka yang dilaporkan itu hanya sebagian kecil karena penyebaran
HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es tentulah jauh lebih
mengkhawatirkan. Kasus yang terdeteksi
digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut,
sedangkan kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai
bongkahan es di bawah permukaan air laut.
Atau lagi-lagi Pak
Ketua mengatakan bahwa penduduk Kota Probolinggo, khususnya laki-laki dewasa,
tidak ada yang pernah atau sering melacur dengan PSK langsung atau PSK tidak
langsung di Kota Probolinggo atau di luar Kota Probolinggo.
Syukurlah kalau memang
Pak Ketua bisa menjamin bahwa tidak ada laki-laki dewasa penduduk Kota
Probolinggo yang pernah atau sering melacur dengan PSK langsung atau PSK tidak
langsung di Kota Probolinggo atau di luar Kota Probolinggo.
Dalam
berita ini sama sekali tidak ada informasi tentang cara-cara penularan dan
pencegahan HIV/AIDS yang rasional. Padahal, HIV/AIDS sebagai fakta medis bisa
dicegah dengan cara-cara yang rasional.
Berita
ini sama sekali tidak membawa perubahan pada perilaku orang per orang di Kota
Probolinggo, tapi menggiring opini masyarakat ke wacana yang menyesatkan yaitu
salon kecantikan sebagai sumber penyebaran HIVmelalui pisasu cukur.
Kalau
saja Komisi C DPRD Kota Probolinggo dan Dinkes Kota Probolinggo berpikir
jernih, toh Pemkot Probolinggo sudah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda)
tentang Penanggulangan HIV/AIDS yaitu Perda No 9 Tahun 2005 tanggal 7 April 2005 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS, tapi seperti perda-perda lain perda ini pun tidak
berguna karena tidak menyasar akar masalah (Lihat: Perda AIDS Probolinggo).
Selama Pemkot Probolinggo tidak menyasar
cara-cara penularan yang potensial yaitu hubungan seksual dengan PSK langsung
dan PSK tidak langsung, maka selama itu pula penyebaran HIV/AIDS di Kota
Probolinggo akan terus terjadi yang kelak bermuara pada “ledakan AIDS”. ***
Ilustrasi (Repro: theidadvisor.com)
nice share gan :)
BalasHapusnumpang iklan yah,
Agen Judi Bola
Agen Judi Online
Agen Judi
Agen Bola
Agen Sbobet
Agen Bola Ibcbet
Agen Casino Online
Agen Terpercaya
Agen 338A
Agen Asia77
Agen Asiapoker
Agen Bola Online