Tanya Jawab AIDS No 3/Juni
2014
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa
menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi
informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim
pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya perempuan
berumur 16 tahun. Pacar saya sering melakukan hubungan seksual
dengan cewek-cewek lain tidak memakai kondom dan ceweknya tidak hamil. Saya
juga pernah ngeseks dengan pacar saya
itu tapi saya tidak hamil. (1) Apakah saya sudah tertular HIV/AIDS? (2) Saya
sering mengalami gejala-gejala seperti gejala HIV/AIDS. Saya lulusan SMP dan
akan mendaftar di sekolah favorit yaitu SMK Kesehatan. Tapi, kabarnya ada tes
urin sebelum masuk. (3) Apakah HIV bisa diketahui melalui tes urin?
Nn “YX”, via SMS (26/6-2014)
Jawab: (1) dan (2) Perilaku
pacarmu jelas merupakan perilaku yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Bisa
saja terjadi di antara cewek yang menjadi pasangan pacarmu mengidap HIV/AIDS
sehingga pacarmu berisiko tertular HIV. Maka, hubungan seksual yang mereka
lakukan tanpa kondom ada risiko penularan HIV dari pacarmu kepadamu.
Tidak ada kaitan langsung antara kehamilan dan
penularan HIV/AIDS. Biar pun tidak hamil jika air mani tumpah di dalam vagina,
maka kalau air mani mengandung HIV/AIDS ada risiko penularan HIV/AIDS.
Selain melalui air mani risiko penularan juga bisa
terjadi melalui gesekan antara penis dan vagina. Gejala-gejala yang kau maksud
tidak otomatis terkait dengan HIV/AIDS, tapi karena perilaku pacarmu berisiko
tertular HIV dari kau sudah pernah ngeseks dengan dia maka gejala-gejala itu
bisa jadi terkait dengan HIV/AIDS.
(3) Tes HIV dilakukan melalui darah bukan urin. Yang jadi
persoalan bagimu adalah ada kemungkinan ketika hendak masuk SMK Kesehatan ada
tes keperawanan. Ini yang jadi masalah besar bagimu. Maka, ada baiknya kau
mencari sekolah yang tidak melakukan tes keperawanan.
Ada baiknya kau berpikir lebih jernih untuk melakukan
hubungan seksual dengan pacarmu karena perilakunya berisiko tinggi tertular
HIV. Gejala-gejala yang khas AIDS pada pacarmu baru bisa terjadi antara 5-15
tahun nanti, sehingga kondisi sekarang sama sekali tidak mencerminkan ada
gejala HIV/AIDS. Tapi, itu tidak berarti bahwa dia tidak mengidap HIV/AIDS.
Maka, jika ingin terus berhubungan, lebih baik kalian tes HIV.
Untuk tes HIV yang baik, al. identitas dirahasiaan,
silakan ke Klinik VCT di rumah sakit umum di daerahmua. Kalau ada kesulitan,
silakan hubungi kami.***
- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap