Bengkalis, aidsindonesia.com (7/5/2014)- Penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS di Bengkalis, Riau, saat ini sudah sangat mengawatirkan, tercatat sudah 219 penderita ada di daerah ini dimana sebanyak 84 laki-laki dan 135 perempuan.
Hadir dalam rapat itu Ketua KPA Riau dr Chandra, Direktur RSUD Bengkalis dr Zulkarnaen, pengurus Yayasan Utama Penanggulangan AIDS serta undangan lainnya.
Para penderita mayoritas kelompok umur produktif, yakni 16 sampai 64 tahun mencapai 60%. Bahkan katanya, kelompok ibu-ibu rumah tangga akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
"Perkembangannya sudah sangat mengkawatirkan. Untuk itu, perlu penanganan yang ekstra dan tentunya harus didukung oleh tenaga yang ekstra pula. Bukan tidak mungkin, tiga atau lima tahun mendatangm jumlahnya akan semakin meningkat jika kita hanya berdiam saja," kata Suayatno.
Wakil Bupati Bengakalis in menambahkan, sebagian kalangan masih memandang sebelah mata kepada mereka yang terjangkit HIV/AIDS. Padahal kata Wabup, tidak semua penderita karena pernah melakukan hubungan intim di luar prnikahan atau jajan di luar.
“Banyak cara seserang bisa terkena penyakit menular ini. Bisa dari atau saat transfusi darah dengan mereka yang terkontaminasi virus HIV, atau menggunakan alat-alat  invasive yang terkontaminasi, seperti jarum suntik, piasu cukur,†kata dia.
Salah satu upaya untuk mencegah peredaran virus mematikan tersebut, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu dengan atau cara apa seseorang bisa terjangkit virus HIV/AIDS.
Pihaknya akan terus mengkampanyekan tentang bahaya virus HIV/AIDS serta menghindari perbuatan yang bisa atau menyebabkan seseorang terjangkit virus HIV/AIDS.
Ketua KPA Riau, dr Chandra menjelaskan, bahwa beberapa langkah yang dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penularan virus HIV/AIDS adalah melakukan melakukan screening pada wanita dengan perilaku sexual beresiko, penggunaan kondom dan lainnya.
"Kami juga aktif meminta kepada sejumlah perusahaan, untuk bisa bekerjasama, rutin melakukan pemeriksaan terhadap karyawannya. Cara seperti ini lebih efektif dan mudah terpantau," katanya. (MC Riau/http://transriau.com/).