09 Januari 2014

Apakah Buah Merah Bisa Menyembuhkan HIV/AIDS?

Tanya Jawab AIDS No 2/Januari 2014

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Jawaban yang sudah dikirim melalui SMS, e-mail, dll. tanpa menyebut identitas bisa Anda baca dan ikuti  di “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com). Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Lima hari yang lalu saya melakukan hubungan seksual pertama kali tanpa kondom. Setelah kejadian itu selangkangan saya pegal. (1) Apakah saya sudah terkena AIDS? (2) Apakah buah merah bisa menyembuhkan AIDS?
- Via SMS, 29/12-2013

Jawab: (1) Yang Anda lakukan memang berisiko tertular HIV. Kemungkinan tertular melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan yang mengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual ada satu kali risiko penularan. Persoalannya adalah tidak bisa diketahui dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa terjadi penularan HIV. Bisa yang pertama, ketiga, kedua puluh, kesembilan puluh, dst. Persoalan lain adalah Anda tidak bisa memastikan apakah pasangan Anda tsb. Mengidap HIV atau tidak. Maka, Anda berisiko tertular HIV. Tapi, gejala yang Anda sebutkan tidak ada kaitannya secara langsung dengan HIV/AIDS.

(2) AIDS bukan penyakit tapi kondisi seseorang yang sudah tertular HIV antara 5-15 tahun. Maka, AIDS tidak bisa disembuhkan. Sedangkan HIV adalah virus penyebab AIDS. Semua jenis virus tidak bisa dimatikan di dalam tubuh. Maka, buah merah tidak bisa menyembuhkan HIV/AIDS.

Lagi pula kalau buah merah bisa menyembuhkan HIV/AIDS tentulan tidak ada orang di Tanah Papua, tempat buah merah tumbuh, yang mengidap HIV/AIDS. Fakta menunjukkan belasan ribu orang di Papua mengidap HIV/AIDS.

Untuk menghilangkan kekhawatiran Anda ada baiknya menjalani tes HIV, tapi tes HIV baru akurat setelah tiga bulan dari tanggal Anda melakukan perilaku berisiko tertular HIV.***


- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap

07 Januari 2014

Apakah Mungkin HIV Muncul Sendiri?



Tanya Jawab AIDS No 1/Januari 2014

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Jawaban yang sudah dikirim melalui SMS, e-mail, dll. tanpa menyebut identitas bisa Anda baca dan ikuti  di “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com). Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: (1) Apakah virus HIV hanya ditularkan orang yang sudah terinfeksi HIV? (2) Apakah mungkin HIV itu muncul sendiri?

Via SMS, 28/12-2013

Jawab: (1) HIV adalah virus yang tergolong sebagai retrovirus yaitu virus yang bias menggandakan diri. Dalam hal ini HIV menggandakan diri di sel darah putih manusia. Penggandaan HIV sangat cepat dan luar biasa di dalam tubuh orang-orang yang sudah tertular HIV yaitu antara 1 miliar sampai 1 triliun setiap hari. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh orang yang mengidap HIV akan rusak sehingga mudah dimasuki penyakit.

Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV hanya terdapat dalam: (a) Darah (laki-laki dan perempuan), (b) Air mani (laki-laki, dalam sperma tidak ada HIV karena pada sperma tidak ada limfosit), (c) Cairan vagina (perempuan), dan (d) Air susu ibu/ASI (perempuan).

Seseorang  yang mengidap HIV/AIDS bisa menularkan HIV yang diidapnya ke orang lain melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah, transfusi darah, jarum suntik dan alat-alat kesehatan, dan menyusui.

Maka, penularan HIV hanya bisa terjadi melalui orang yang sudah mengidap HIV/AIDS ke orang lain.

(2) HIV tidak mungkin muncul sendiri pada seseorang karena HIV tidak ada di alam dan tidak bisa ditularkan melalui udara, air dan pergaulan sosial sehari-hari.***

- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap