Oleh Syaiful W. Harahap – AIDS Watch Indonesia
Tanya Jawab AIDS No 2/Oktober 2014
Pengantar.
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim
melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut
identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi
yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke
“AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com atau syaifulwh@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Bapak/Ibu yang ada di sana. Tolong saya! Saya ini terkena
HIV. Adakah yayasan yang mau menolong saya? Soalnya, saya orang nggak mampu. Saya berasal dari Provinsi “X”,
salah satu provinsi di P Sumatera, sekarang tinggal di Kota “Y” di P Sumatera.
Saya belum tahu apakah sudah mengidap HIV atau belum, tapi saya demam empat
minggu tidak sembuh-sembuh. Tolong saya untuk mengetahui apa yang saya alami
ini. Saya laki-laki. Delapan bulan lalu saya dibayarin teman ngeseks dengan
PSK. Setelah itu saya sering sakit-sakitan. Sekarang sering demam. Tolong saya,
Pak!
Via SMS (25/9-2014)
Jawab: Gejala yang Anda alami tidak otomatis terkait dengan infeksi HIV/AIDS.
Tapi, jika dikaitkan dengan yang Anda lakukan yaitu ngeseks tanpa kondom dengan pekerja seks komersial (PSK) ada risiko
tertular HIV/AIDS. Soalnya, PSK adalah orang yang perilaku seksualnya berisiko
tinggi tertular HIV karena mereka sering melakukan hubungan seksual dengan
laki-laki yang berganti-ganti dalam kondisi laki-laki tidak memakai kondom.
Jika PSK yang Anda kencani mengidap HIV/AIDS, maka Anda
berisiko tertular HIV/AIDS karena Anda tidak memakai kondom ketika ngeseks
dengan PSK itu.
Memang, probabilitas (kemungkinan) tertular HIV/AIDS
melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang mengidap HIV/AIDS
adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual ada 1 kali kemingkinan
tertular HIV/AIDS. Tapi, yang menjadi persoalan besar adalah tidak bisa
diketahui pada hubungan seksual yang keberapa terjadi penularan HIV/AIDS. Bisa
yang pertama, kedua, kelima, kedua puluh, kelima puluh empat, dst. Maka, setiap
hubungan seksual dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom selalu ada
risiko terjadi penularan HIV/AIDS.
Untuk mengetahui apakah Anda sudah tertular HIV atau
belum hanya bisa diketahui melalui tes HIV di laboratorium. Dengan menyebutkan
gejala-gejala yang Anda alami, konselor akan memberikan jalan keluar: Apakah
Anda harus tes HIV atau hanya dianjurkan berobat ke dokter.
Silakan Anda konsultasi ke Klinik VCT di rumah sakit umum
di tempat Anda. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.