Oleh Syaiful W. Harahap – AIDS Watch Indonesia
Tanya Jawab AIDS
No 1/Oktober 2014
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail.
Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar
semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin
bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat
ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com atau syaifulwh@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1) Jika penis yang dimasukkan ke dalam mulut dan tertelan spermanya apakah
bisa kena HIV jika laki-lakinya sehat? (2) Jika orangnya tidak mengidap
HIV/AIDS, apakah saya bisa tertular HIV jika seks oral? (3) Bagaimana ciri-ciri
orang yang terkenal HIV?
Via SMS (7/10-2014)
Jawab: (1) Yang keluar dari penis
ketika ejakulasi melalui seks oral bukan sperma, tapi air mani. Di dalam air
mani ada sperma. HIV/AIDS ada di dalam air mani, sedangkan di dalam sperma
tidak ada HIV. Jika laki-laki yang dioral, baik oleh perempuan maupun
laki-laki, mengidap HIV/AIDS, maka ada risiko tertular HIV. Sejauh ini belum
ada laporan penularan HIV melalui seks oral. Tapi, perlu diingat penyakit lain
bisa menular melalui penis, misalnya kalau laki-laki yang dioral mengidap IMS (infeksi
menular seksual, seperti kencing nanah/GO, raja singa/sifilis, virus hepatitis
B, herpes, dll.). Laki-laki yang mengidap GO akan mengeluarkan nanah dari
penis, sedangkan yang mengidap sifilis di penisnya terjadi infeksi. Anda bisa
bayangkan ketika seks oral ternyata ada nanah yang keluar atau di batang penis
ada infeksi.
(2) dan (3) Bagaimana Anda memastikan laki-laki yang Anda
oral tidak mengidap HIV/AIDS?
Orang yang mengidap HIV/AIDS tidak menunjukkan
gejala-gejala yang khas pada fisiknya. Maka, Anda tidak bisa mengetahui dengan
mata telanjang apakah laki-laki yang Anda oral mengidap HIV/AIDS atau tidak
mengidap HIV/AIDS.
Untuk mengetahui apakah seseorang sudah mengidap
HIV/AIDS atau tidak hanya bisa dilakukan dengan cara tes HIV di laboratorium yang
sudah ditentukan pemerintah. Tes HIV juga ada persyaratan tertentu. Misalnya,
jika reagen yang dipakai adalah ELISA, maka tes HIV akan akurat jika tes
dilakukan tatkala hubungan seksual tanpa kondom terakhir, seks vaginal, seks
anal dan seks oral dilakukan tiga bulan sebelum tes HIV. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.