Kendal, aidsindonesia.com (26/8-2014)
- Hingga Agustus 2014, sebanyak 15 penderita AIDS di Kabupaten Kendal Jawa
Tengah meninggal dunia. Mereka kebanyakan perempuan.
Kepala Bidang Pelayanan, Pemeriksaan dan Pengobatan Dinas Kesehatan Kendal
(DKK), Siswanto, Senin (25/8/2014) mengatakan, tiap tahun penderita HIV/AIDS di Kabupaten
Kendal terus meningkat. Untuk tahun 2014 ini, sudah ada tambahan 55 penderita
dan 15 di antaranya meninggal dunia.
"Kalau total penderita HIV/AIDS di Kabupaten
Kendal, menurut data ada 396 penderita. 258 orang terkena HIV dan 138 mengidap
AIDS," katanya.
Siswanto menjelaskan, penyebab HIV/ AIDS adalah seks bebas dan narkoba
suntik. Untuk itu pihaknya terus melakukan pantauan di tempat-tempat lokalisasi
yang ada di Kabupaten Kendal, di antaranya adalah Gambirlangu (GBL) Kaliwungu
Kendal dan Alas Karet (Alaska) Sukorejo Kendal.
"Selama ini, kami telah memulangkan 80 Pekerja Seks Komersial (PSK) ke
daerahnya karena menderita HIV/AIDS. Ini setelah dilakukan pendekatan dan
pengertian kepada PSK tersebut,"
ujarnya.
Menurut dia, memulangkan PSK ke
daerah asal memakan waktu yang cukup lama. Selain memberi pengertian kepada PSK tersebut, juga
menyerahkan si penderita kepada Puskesmas setempat. Ini dilakukan supaya
kesehatan penderita terpantau.
"Kami selalu menekankan kepada para PSK, supaya mau melakukan tes
kesehatan dan VCT, setiap bulannya. Sehingga kesehatannya bisa terpantau,"
ujarnya.
Sementara itu, aktivis Aids dari LSM Graha Mitra, Yoyok, mengatakan keluar
masuknya PSK ke
lokalisasi dan malasnya mereka melakukan tes kesehatan dan VCT, membuat
penyakit HIV/AIDS terus
meningkat. Pihaknya bersama teman-teman dan pengurus Lokalisasi GBL dan Alaska,
sudah sering meminta kepada para PSK, agar rutin memeriksakan diri dan tes VCT.
"Tes kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan setiap bulan sekali dan
VCT setiap tiga bulan sekali," tambah Yoyok.
Yoyok menjelaskan, banyak tamu lokalisasi GBL dan Alaska yang tidak mau
menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim. Padahal mereka sudah diminta
oleh para PSK. Sehingga rentan terkena penyakit.
"Keterangan dari PSK, pelanggannya tidak mau menggunakan kondom,
ketika ia minta. Alasannya, mengurangi kenikmatan," kata Yoyok. (tribunnews.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.