Malang, aidsindonesia.com (18/6-2014) - Jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Malang terus meningkat. Selama 1997-2013
total jumlah ODHA sebanyak 2.728 orang. Sedangkan selama setahun terakhir
bertambah menjadi 2.929 orang. "Jumlah ODHA dari kalangan ibu rumah tangga
meningkat signifikan," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Malang Nusindrati, Rabu 18 Juni 2014.
ODHA dari kalangan
ibu rumah tangga mencapai 16,27 persen atau sekitar 478 jiwa. Kecenderungannya
terus meningkat setiap tahun. Selama ini potensi penularan HIV/AIDS ada pada orang yang berisiko tinggi. Ibu
rumah tangga tertular dari suami atau perilaku yang berisiko sebelum berumah
tangga. Jika ibu sudah menjadi ODHA, bayi yang dilahirkan berpotensi besar tertular HIV/AIDS.
"Kecenderungan
penularan ke ibu rumah tangga naik 1 persen per tahun. Sangat
mengkhawatirkan." Sedangkan ODHA dari kalangan anak-anak mencapai 3,29
persen atau 115 jiwa. Adapun ODHA dari kalangan pengguna narkoba suntik justru
menurun. Diperkirakan kampanye mencegah penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik
secara bergantian lumayan berhasil. Pada 2000-an, pengguna narkoba yang
tertular mencapai 70 persen, sekarang turun menjadi 35 persen.
"Kesadaran
pengguna narkoba suntik cukup tinggi," tutur Nusindrati. Data ODHA
diperoleh dari pemeriksaan secara sukarela atau voluntary counseling test (VCT). Pelayanan VCT diberikan di
Rumah Sakit Saiful Anwar, Rumah Sakit Islam Malang, Puskesmas Dinoyo, dan
Puskesmas Kendalkerep. Jumlah ODHA diprediksi lebih besar dibanding data hasil
pemeriksaan.
ODHA mendapat
pelayanan obat gratis bagi yang bersedia memeriksa secara sukarela. Dinas
Kesehatan Kota Malang bekerja sama dengan sejumlah aktivis yang giat
mengkampanyekan dan mengendalikan penularan HIV/AIDS. Pola kerja sama ini
dianggap jitu mencegah penularan virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Direktur Yayasan
Paramitra Asiah Sugianto mengatakan pihaknya menemukan sejumlah ODHA dari
kalangan pekerja seks yang tetap bekerja di sejumlah
lokalisasi. Namun mereka diminta melakukan hubungan seksual yang aman dengan
menggunakan kondom agar penyakit yang menyerang kekebalan tubuh tersebut tak
menular ke orang lain.
"Jika
dipulangkan atau melarang mereka bekerja, justru melanggar HAM," kata
Asiah. Paramitra yang mendampingi ODHA mengizinkan pekerja seks bekerja dengan
pengawasan ketat, seperti memastikan kondisi kesehatannya tetap stabil. Menurut
dia, pekerja seks memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan reproduksi.
“Mereka rutin memeriksakan kesehatan reproduksi ke klinik VCT.” EKO WIDIANTO/tempo.co
PUSAT PEMBESAR PENIS, OBAT KUAT TAHAN LAMA, PERANGSANG WANITA, KOSMETIK, DAN ACCESORIES SEX P/W TERLENGKAP...!!
BalasHapus✔ Pembesar Penis Cepat
✔ Vakum Pembesar Penis
✔ Obat Kuat Sex
✔ Obat Penggemuk Badan
✔ Pelangsing Tubuh Cepat
✔ Perontok Bulu Kaki
✔ Penis Ikat Pinggang
✔ Alat Pembesar Payudara
✔ Obat perangsang wanita
✔ Vagina Center
✔ Obat Penyubur Sperma
HOTLINE : 0812 3377 0077
PIN BB : 2A70 31BC