Tanya Jawab AIDS No 1/Juli 2014
Pengantar. Tanya-Jawab ini
adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat
tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS
Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail: aidsindonesia@gmail.com,
dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1) Apakah bisa dokter yang memeriksa HIV
dalam darah kita mengetahui bahwa orang ini pernah melakukan hubungan seksual
meskipun hasilnya negatif dan tidak berisiko tapi memang benar pernah melakukan
hubungan seksual? (2) Dua minggu lalu saya tes HIV di rumah sakit, hasilnya
nonreaktif, apakah ini bisa dipercaya? (3) Saya melakukan hubungan seksual
dengan mantan saya setahun yang lalu. Setelah putus saya menikah dengan
laki-laki lain. Tiga bulan kemudian putus lagi dan menikah dengan laki-laki
lain lagi. Dua laki-laki ini belum pernah melakukan hubungan seksual dengan
perempuan sebelum dengan saya. Mereka tidak pernah pakai narkoba suntik. Apakah
saya berisiko tertular HIV? Saya sangat takut.
Nn “ZZ” via SMS (19/7-2014)
Jawab: (1) Sebelum menjalani tes HIV ada konseling yaitu
semacam wawancara dengan konselor terkait dengan alasan dan tujuan melakukan
tes HIV. Nah, dari konseling ‘kan akan ketahuan faktor risiko yaitu cara penularan
HIV yang dialami. Jika tidak pernah menerima transfusi darah yang tidak
disaring HIV, juga tidak pernah memakai jarum suntik bergantian pada
penyalahgunaan narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya), maka tentulah
faktor risikonya hubungan seksual. Bisa jadi seks vaginal atau seks anal. Kalau
seorang perempuan menjalani tes HIV dengan faktor risiko hubungan seksual, maka
hanya ada dua kemungkinan: seks vaginal atau seks anal. Seks oral sangat kecil
kemungkinan terjadi penularan HIV. Nah, jika ternyata faktor risiko seks
vaginal tentulah sudah bisa dipastikan perempuan tadi sudah melakukan hubungan
seksual.
(2) Tes HIV dengan
reagen ELISA hasilnya akurat jika dilakukan tiga bulan setelah hubungan seksual
tanpa kondom terkahir dengan pasangan yang berganti-gantai atau dengan yang
sering berganti-ganti pasangan, seperti pelaku kawin-cerai dan pekerja seks
komersial (PSK). Tes HIV bisa akurat jika tes pertama dikonfirmasi dengan tes
lain. WHO menganjurkan jika tes pertama dengan ELISA maka konfirmasi dilakukan
dengan reagen ELISA sebanyak tiga kali dengan reagen dan teknik yang berbeda
dengan tes pertama. Apakah langkah ini dilakukan ketika Anda tes HIV? Kalau
standar ini tidak dilakukan dan Anda pada masa jendela (melakukan hubungan
seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang
berganti-ganti di bawah tiga bulan), maka hasil tes tidak akurat.
(3) Bagaimana Anda membuktikan bahwa dua laki-laki
terakhir tidak pernah melakukan hubungan seksual, vaginal dan anal, dengan
perempuan atau laki-laki lain? Kalau hanya berdasarkan pengakuan tentu tidak
akurat. Maka, Anda berisiko karena tidak bisa dibuktikan bahwa dua laki-laki
itu tidak pernah melakukan perilaku berisiko sebelum ngeseks dengan
Anda.
Suami Anda sendiri pun,
apakah bisa Anda buktikan sebelum menikah dan selama menikah dia tidak pernah ngeseks
dengan perempuan lain atau laki-laki? Kalau tidak bisa Anda buktikan, maka hubungan seksual Anda dengan suami pun
ada risiko penularan HIV.
Untuk mengusir ketakutan Anda sebaiknya menjalani tes
HIV di klinik VCT di rumah sakit umum di daerah Anda. Tapi, ingat hasil tes
akurat jika dilakukan minimal tiga bulan setelah ngeseks terakhir tanpa kondom
di dalam dan di luar nikah dengan dua laki-laki itu atau laki-laki lain. *** [Syaiful
W. Harahap – AIDS Watch Indonesia] ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.