21 Mei 2014

110 Warga Sragen, Jawa Tengah, Terjangkit HIV/AIDS

Sragen, adsindonesia.com (5/11-2014) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, memperketat pengawasan terhadap tiga lokasi yang diduga sebagai tempat prostitusi terselubung terkait maraknya penyebaran penyakit kelamin serta resiko tinggi tertular virus HIV/AIDS.

Ada empat lokasi yang dinilai rawan terjadi penyebaran penyakit kelamin dan berisiko tinggi virus HIV/AID di wilayah Sragen. Tiga lokasi itu yakni kompleks wisata ritual Gunung Kemukus di Sumberlawang, Wisata pemandian air panas Bayanan Sambirejo, kompleks pasar Joko Tingkir Sragen kota, dan lokalisasi Mbah Gajah Sambungmacan.

Kasi Pengendalian Penyakit dan Pengawasan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sragen, Retno DK menyebutkan, sampai saat ini pengawasan terhadap penularan penyakit menular sangat  sulit dilakukan. 

Sebab mayoritas pekerja seks komersial (PSK) pendatang dan tidak berdomisili di lokasi lingkungan risiko tinggi itu. Mereka  sering  berpindah tempat, bahkan ketika diketahui ada yang terdeteksi suatu penyakit mereka melarikan diri sehingga sulit terpantau oleh Dinkes.

"Bahkan mereka yang terdeteksi penyakit dan berisiko penularan, saat dilakukan pemeriksaan rutin langsung kabur melarikan diri," jelasnya kepada wartawan di Sragen Jawa Tengah Rabu (5/2/2014).

Lebih lanjut Retno mengungkapkan, Dinkes Sragen melalui petugas Pengendalian Penyakit dan Pengawasan Lingkungan (P2PL), yang secara  rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di sejumlah lokasi yang tersebar di beberapa titik tersebut.

Namun  petugas P2PL sering mengalami kendala untuk memantau perkembangan kesehatan para wanita PSK. Pasalnya setiap pemeriksaan, orangnya selalu berganti-ganti. Sehingga menyulitkan petugas untuk mendata dan memantaunya.

"Setiap bulan kami rutin pemeriksaan kesehatan. Tapi kendalanya, orang yang diperiksa selalu berganti-ganti," jelasnya lebih lanjut.

Untuk mengantisipasi penularan penyakit kelamin, Dinkes Sragen sudah  mendirikan pos pemeriksaan kesehatan bagi PSK di Kemukus.

"Sedangkan untuk tempat lain, kami menjadwalkan secara rutin, minimal satu bulan sekali," ungkapnya.

Menurut data yang dimiliki Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sragen, sebanyak 110 warga Sragen diketahui mengidap virus HIV/AIDS.

Sekretaris KPAD Sragen, Haryoto menyebutkan dari  jumlah tersebut terdiri dari 80 orang mengidap AIDS dan 30 orang tertular HIV. Bahkan 47 orang telah meninggal akibat HIV/AIDS.

"Penderita HIV/AIDS terbanyak berada di Kecamatan Sidoharjo dan Sumberlawang. Yang terjangkit virus mematikan itu rata-rata usia 20-40 tahun," pungkasnya. (lns/Bramantyo/sindonews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.