Bengkalis, AIDS Watch Indonesia - (4 Maret
2014) - Penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS di Bengkalis sudah
sangat mengawatirkan. Tercatat sudah
219 penderita, 84 laki-laki dan 135 perempuan. Harus dilakukan pencegahan yang
luar biasa pula, agar penyakit tersebut tidak terus makan korban.
Kenyataan ini diungkapkan Ketua Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Bengkalis, H Suayatno pada rapat penanggulangan HIV/AIDS di Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (4/3). Hadir dalam rapat itu Ketua KPA Riau dr Chandra, Direktur RSUD Bengkalis dr Zulkarnaen, pengurus Yayasan Utama Penanggulangan AIDS serta undangan lainnya.
''Perkembangannya sudah sangat mengkawatirkan. Untuk itu, perlu penanganan yang
ekstra dan tentunya harus didukung oleh tenaga yang ekstra pula. Bukan tidak
mungkin, tiga atau lima
tahun mendatangm jumlahnya akan semakin meningkat jika kita hanya berdiam
saja,'' urai Suayatno.
Wakil Bupati Bengakalis in menambahkan, sebagian kalangan masih memandang
sebelah mata kepada mereka yang terjangkit HIV/AIDS. Padahal kata Wabup, tidak
semua penderita karena pernah melakukan hubungan intim di luar prnikahan atau
jajan di luar.
''Banyak cara seserang bisa terkena penyakit menular ini. Bisa dari atau saat
transfusi darah dengan mereka yang terkontaminasi virus HIV, atau menggunakan
alat-alat invasive yang terkontaminasi, seperti jarum suntik, piasu
cukur,'' paparnya.
Salah satu upaya untuk mencegah peredaran virus mematikan tersebut, masyarakat
harus mengetahui terlebih dahulu dengan atau cara apa seseorang bisa terjangkit
virus HIV/AIDS.
Pihaknya akan terus mengampanyekan tentang bahaya virus HIV/AIDS serta menghindari perbuatan yang bisa atau menyebabkan seseorang terjangkit virus HIV/AIDS.
Ketua KPA Riau, dr Chandra menambahkan, beberapa langkah yang dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penularan virus HIV/AIDS adalah melakukan screening pada wanita dengan perilaku seksual beresiko, penggunaan kondom dan lainnya.\
''Kita juga aktif meminta kepada sejumlah perusahaan, untuk bisa bekerjasama, rutin melakukan pemeriksaan terhadap karyawannya. Cara seperti ini lebih efektif dan mudah terpantau,'' paparnya. (jfk/goriau.com)
Pihaknya akan terus mengampanyekan tentang bahaya virus HIV/AIDS serta menghindari perbuatan yang bisa atau menyebabkan seseorang terjangkit virus HIV/AIDS.
Ketua KPA Riau, dr Chandra menambahkan, beberapa langkah yang dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penularan virus HIV/AIDS adalah melakukan screening pada wanita dengan perilaku seksual beresiko, penggunaan kondom dan lainnya.\
''Kita juga aktif meminta kepada sejumlah perusahaan, untuk bisa bekerjasama, rutin melakukan pemeriksaan terhadap karyawannya. Cara seperti ini lebih efektif dan mudah terpantau,'' paparnya. (jfk/goriau.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.