Goroban, aidsindonesia.com (15/4/2014) - “Yang memprihatinkan, korban yang meninggal, sebanyak
26 diantaranya anak. Ini sangat memprihatinkan kita semua,” kata Ketua
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat Made Jenarka, ketika menghadiri acara
pemahaman isu strategis gender berbagai bidang pembangunan yang diselenggarakan
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Grobogan di Gedung Reptaloka Purwodadi, Selasa (15/04/2014).
Dijelaskan, kasus HIV/AIDS ditemukan pertama kali di Grobogan tahun 2002. Kota Purwodadi menduduki kecamatan peringkat pertama jumlah penderita penyakit mematikan tersebut. Jumlah terakhir tercatat 73 kasus, sementara terendah Kecamatan Kedungjati dengan tiga kasus.
Made membeberkan, jumlah penderita kasus HIV/AIDS tersebut bukanlah angka yang sebenarnya. Sebab kasus tersebut bisa dikatakan sebagai fenomena gunung es. Dimana jumlah kasus hanyalah yang tampak di permukaan. Menurut teori, biasanya jika ada 167 kasus ketahuan, maka jumlah sebenarnya adalah 100 kali lipatnya. “Jika hal itu benar, maka jika diumpamakan jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 167 kasus dikalikan 100, maka diperkirakan 16 ribu lebih penderita, yang diduga berada di Grobogan,” ujar Made.
Menurutnya, ibu rumah tangga urutan pertama terjangkit HIV/AIDS karena berhubungan dengan suaminya yang senang dengan bergonta ganti pasangan. Urutan kedua berasal dari buruh yang mencapai 22 persen. Dimana kasus buruh di Kabupaten Grobogan bekerja di luar kota dan melakukan seks bebas. “HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu,” imbuhnya.
Terpisah, Kabid Pemberdayaan Perempuan BP3AKB Grobogan Dra Sri Budi Rahayu MA menambahkan, untuk menanggulangi merebaknya kasus HIV/AIDS di Grobogan, peran pemerintah dan masyarakat harus terus ditingkatkan. “HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga bias menimbulkan AIDS. Penularannya bisa melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu,” terangnya. (Tas/KRjogja.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.