Cirebon, aidsindonesia.com (25/4/2014) - Tingginya penularan penyakit HIV/AIDS di Kota Cirebon, Jawa Barat, hingga tahun 2014 tercatat 54 penderita meninggal dunia.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kota Cirebon Sri Maryati kepada wartawan di Cirebon, Kamis (24/04/2014) mengatakan, dari 657 kasus yang ada di kota Cirebon, tercatat 54 penderita HIV/AIDS meninggal dunia selama tahun 2014.
“Butuh peran serta semua pihak untuk menekan penularan penyakit HIV/AIDS tersebut, karena terus meningkat sehingga membunuh generasi muda,”katanya.
Dikatakannya, resiko ibu rumah tangga dengan perilaku baik di daerah Pantura Kota Cirebon rawan tertular penyakit “human immunodeficiency virus and acquired immuno deficiency syndrome” HIV/AIDS, akibat pergaulan bebas.
“Penderita HIV/AIDS di daerah Pantura Kota Cirebon, Jawa Barat, terus bertambah kini mencapai 494 sebelumnya 488, tahun 2013 tercatat 629 kini menjadi 657,” katanya.
Menurut dia, penularan penyakit HIV/AIDS tersebut melalui berbagai media cepat dan singkat seperti prilaku seks bebas, juga akibat pengguna jarum suntik, jika ibu rumah tangga tertular anak mereka jadi korban selanjutnya.
Diperkirakan jika tidak bisa ditekan, kata dia, jumlah kematian akibat penyakit HIV/AIDS akan semakin bertambah, karena data yang tercatat berbeda dengan kenyataan.
Sementara berdasarkan data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan DINKES RI, jumlah angka penderita HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan per tahun hingga Desember 2013 mencapai 29,027 orang. Namun UNESCO memprediksi masih banyak penderita lain yang belum ditemukan. (Beritaempat.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.