Tanya Jawab AIDS No
4/April 2014
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa
menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi
informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim
pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya gay dan punya pasangan. Kemarin dia ajak saya tes
HIV. Yang mengejutkan adalah hasil tes saya reaktif dan pasangan saya itu
nonreaktif.
Via SMS (17/4-2014)
Jawab: Hal itu bisa saja terjadi. Paling tidak ada lima kemungkinan yang
bisa menyebabkan hasil yang berbeda itu.
Pertama, reagen dan cara tes yang dipakai. Standar baku tes HIV adalah setiap
hasil tes harus dikonfirmasih dengan tes lain. Apakah tes yang kalian lakukan
menjalankan standar tes yang baku?
Kedua, apakah Anda punya pasangan lain? Jika Anda sudah melakukan seks anal
atau seks vaginal berisiko (dilakukan tanpa kondom dengan pasangan yang
berganti-ganti atau dengan yang sering ganti-ganti pasangan) sebelum dengan
pasangan Anda sekarang, maka ada kemungkinan Anda tertular dari pasangan
sebelumnya.
Ketiga, jika pasangan Anda itu tidak punya pasangan dan tidak pernah seks anal
atau seks vaginal berisiko sebelumnya, maka risiko dia tertular HIV kemungkinan
hanya dari seks anal dengan Anda.
Keempat, secara teoritis risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa
kondom adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual, seks anal atau
seks vaginal, tanpa kondom dengan yang mengidap HIV/AIDS ada satu kali terjadi
penularan. Namun, perlu diingat tidak bisa diketahui penularan terjadi pada
hubungan seksual yang ke berapa. Bisa yang pertama, kesepuluh, ketujuh puluh,
dst.
Kelima, apakah tes HIV yang kalian lakukan
sudah melewati masa jendela atau tiga bulan setelah seks anal berisko terakhir?
Kalau belum lewat masa jendela, maka hasil tes bisa positif palsu (HIV tidak
ada di dalam darah tapi reaksi reagen reaktif) atau negatif palsu (HIV ada di
dalam darah tapi reaksi reagen nonreakti). Itulah sbabnya setiap tes HIV harus
dikonfirmasi dengan res lain.
Jika tes HIV yang kalian
lakukan tidak sesuai dengan standar baku tes HIV, maka silakan ke Klinik VCT di
rumah sakit umum di daerah Anda atau ke klinik yang ditunjuk oleh
pemerintah.***
- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W.
Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.