Pariaman, aidsindonesia.com (22/4/2014) - “Menjadi seorang
generasi muda harus mempunyai visi dan misi yang jelas, harus menjadi pemuda
harapan bangsa dan jangan menggunakan narkoba. Sebab, kami tidak ingin anak-anak
kami nantinya menjadi anak-anak pecandu narkotika,” ujar Wakil Walikota Genius
Umar.
Ungkapan
itu disampaikan Genius dalam sambutannya ketika membuka secara resmi diskusi
publik mengenai penyiapan generasi muda menghadapi tantangan di era globalisasi
(bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS), Selasa (22/4). Kegiatan itu
terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Informasi dan Publikasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Pemerintah Kota Pariaman.
Menjadi
generasi muda, lanjut dia, haruslah produktif, kreatif dan Inovatif, sehingga
mampu menghadapi tantangan jaman, juga menjadi contoh, bahkan pelopor teladan
bagi masyarakat dan orang-orang tua.
Dijelaskan
lagi, saat ini di Kota Pariaman sendiri data penderita HIV yakni 28 orang dengan
8 orang yang telah meninggal dunia. Hal ini dikarenakan di Kota Pariaman telah
mulai adanya perilaku yang menyimpang.
"Jika
penyebaran pemakaian narkoba ini dibiarkan, maka bangsa Indonesia akan menjadi
bangsa yang lemah," tukas Wawako.
Dalam
hal ini, katanya, yang ikut bertanggungjawab bukan hanya pemerintah melainkan
juga seluruh lapisan masyarakat. Berkembangnya peredaran narkoba di Kota
Pariaman juga dikarenakan tidak adanya halangan yang berarti, sehingga aman
peredarannya.
"Tolong
Awasi anak-anak kita yang berkeliaran malam hari, karena persoalan ini tanggung
jawab kita bersama," himbau Genius.
Wawako
menyatakan terimakasih kepada seluruh jajaran Ditjen Kominfo yang telah
menyelenggarakan acara ini di Kota Pariaman. "Kota Pariaman merupakan kota
yang beruntung dengan penyelenggaraan acara ini, karena dengan adanya acara
ini, anak-anak pelajar dapat mengetahui bahaya narkoba," tukasnya.
Para
peserta yang hadir merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat,
organisasi pemuda dan mahasiswa se-Kota Pariaman. Hadir sebagai narasumber Ahli
Rehabilitasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Dr Joseph Jodi dan Psikolog
Klinis dan Aktivis HIV/AIDS Baby Jim Adhitya. (sumbaronline.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.