Denpasar, aidsindoneia.com (11/4/2014) - Salah satu program dari Pemprov Bali di tahun 2013
yang dianggap belum maksimal adalah upaya penanggulangan penularan HIV/AIDS. Salah
satu faktor penyebab cepatnya penyebaran penyakit HIV/AIDS di Bali adalah
banyaknya kafe-kafe liar atau kafe remang-remang yang beroperasi sampai ke
pelosok-pelosok desa.
Untuk itu,
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau masyarakat luas untuk menjauhi kafe
remang-remang.
Hal itu
disampaikan Pastika saat diwawancarai awak media seusai memberikan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah tahun anggaran 2013 di depan
sidang paripurna DPRD provinsi Bali Jumat (11/4/2014).
“Sepertinya
penyebab penyebaran HIV/AIDS di Bali, bukan hanya pariwisata tetapi banyaknya
kafe-kafe liar, makanya saya imbau kesadaran masyarakat untuk hati-hati hindari
kafe-kafe tersebut” tegas Pastika.
Pastika memaparkan
lebih dari 20 persen pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di Bali,
sudah terinfeksi HIV/AIDS dan jumlah ini yang baru diketahui. akan tetapi dari
jumlahnya biasanya lebih besar.
Pastika meminta
masayarakat juga tidak mengunjungi tempat-tempat yang ditenggarai sebagai
tempat beroperasi para PSK seperti, Padang Galak, Jalan Danau Poso Sanur, jalan
danau Tempe, Blanjong, Gunung Lawu Nusa Dua, Terminal Pesiapan, Bungkulan
Singaraja.
Gubernur juga
sangat berharap dengan berkurangnya pelanggan, diharapkan suatu hari tempat
tersebut bisa menjadi bersih.
“Sesuai hukum
pasar, dengan berkurangnya permintaan makan penawaranpun akan berkurang” ungkap
Pastika.(*/CITIZEN
JOURNALISM/HUMAS PEMERINTAH PROVINSI BALI/tribunNews.com ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.