Situbondo, AWI (27 Maret 2014) - Penyebaran virus
HIV/AIDS di Situbondo semakin mengkhawatirkan. Penderita virus mematikan yang
mayoritas penularannya melalui hubungan seks bebas tersebut banyak menyerang
pekerja seks komersial (PSK) di beberapa lokasi esek-esek di Kota Santri
itu.
Sebanyak 27 di antara 75 PSK
yang terdata di dua eks lokalisasi berbeda di Situbondo dinyatakan positif
terinfeksi HIV/AIDS. Artinya, 36 persen PSK terjangkit virus mematikan tersebut. Karena ada
beberapa temuan penderita baru, jumlah penderita HIV/AIDS bertambah. Dengan
begitu, saat ini jumlah penderita yang terpantau di Situbondo mencapai 195
orang.
Perkembangan seputar
penyebaran virus HIV/AIDS tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas
Kesehatan Situbondo Abu Bakar Abdi. Data terbaru dari hasil pemeriksaan reaksi
cepat itu diketahui di dua eks lokalisasi. Yaitu, Gunung Sampan (GS), Desa
Kotakan, Kecamatan Situbondo, dan lokalisasi Rajawali, Kecamatan Banyuglugur.
“Di GS, ada 35 PSK. Sebanyak
15 di antara jumlah itu positif HIV/AIDS,” kata Abu Bakar Abdi, Rabu (26/3).
Sementara itu, di lokasi
Rajawali Banyuglugur, pihaknya memeriksa 40 PSK. Lebih dari seperempatnya
diketahui terinfeksi virus mematikan itu. ''Ada 12 PSK yang dinyatakan
positif,'' jelas Abu.
Para PSK yang terinfeksi
HIV/AIDS diketahui masih berusia produktif. Mereka rata-rata berusia 25 sampai 40
tahun. Sejauh ini pihaknya menyatakan sulit menanggulangi penyebaran virus
tersebut. Selain
karena lokasi para penderita yang jaraknya berbeda dan cukup jauh, para
penderita selalu-berpindah-pindah tempat.
“Pemantauannya susah. Sebab,
mereka tidak terlokalisasi dan selalu berpindah-pindah tempat. Hal itu membuat
pengawasan terputus,” papar Abu Bakarl. (jpnn.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.