Tanya Jawab AIDS No 1/April
2014
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa
menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi
informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim
pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya seorang pria homoseks. Saya dua kali dianal (seks anal yaitu
penis masuk melalui anus) oleh orang yang berbeda. Saya menolak tapi karena
dipaksa saya bingung dan akhirnya bersedia melakukan itu. Selama dua kali saya berhubungan
saya tidak pernah ejakulasi, bahkan saya tidak menikmati seks itu.
Pada seks anal pertama teman saya memakai kondom ketika ejakulasi, tapi sebelumnya dia tidak memakai kondom. Dengan bodohnya saya menggunakan kondom yang tertinggal di kamar saya.
Seks anal kedua, tidak memakai kondom. Teman saya itu sebelumnya sudah pernah melakukan seks anal dengan orang lain.
Setelah saya
melakukan dengan seks anal dengan laki-laki yang pertama, uluh hati saya terasa
sakit, badan saya nyeri, dan tulang sakit sampai sekarang. Itu yang saya
rasakan sejak seks anal pertama. Beberapa minggu kemudian, saya diare. Saya
heran ketika makan sambel saja saya
diare. Padahal sebelum itu saya makan sambel sebanyak apapun saya tidak diare.
Masalah pencernaan ini sebetulnya bukan diare, tapi buang air besar
"lembek" ini sudah dua bulan masalah pencernaan ini. Ketika diare
saya sempat sariawan di bibir dan di balik di balik pipi dalam selama kurang
lebih satu minggu.
Saya khawatir. Saya benar-benar takut. Saya sering mengalami nyeri tulang. Ataukah karena keseharian saya yang banyak tidur, kurang olahraga, makan tidak teratur, mandi malam.
(1) Apa yang harus saya lakukan? Terakhir saya melakukan itu seks anal Desember tanun lalu dan pertengahan Januari tahun ini.
(2) Apakah di rumah sakit ada petunjuk arah ke Klinik VCT?
(3) Berapa biaya tes
HIV?
Saya berharap, yang
saya alami bukan gejala HIV/AIDS. Setelah tes saya akan melakukan hipnoterapi.
Saya merasa pikiran saya yang menyukai sesama jenis, tapi alam bawah sadar saya
menyukai wanita. Tolong, saya takut. Saya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya. Saya menyesal.
Mr “X” via e-mail
Jawab: Seks anal yang tidak memakai kondom merupakan salah satu bentuk
perilaku yang berisikok tinggi tertular HIV/AIDS karena gesekan penis ke dinding
anus menimbulkan luka yang bisa menjadi pintu masuk HIV.
Pada hubungan seks anal
pertama pasangan Anda tidak memakai kondom sebelum ejakulasi. Itu artinya sudah
terjadi gesekan. Jika pasangan Anda itu mengidap HIV/AIDS maka ada risiko Anda
tertular HIV. Yang menjadi persoalan besar adalah tidak bisa diketahui apakah
seseorang mengidap HIV/AIDS atau tidak dari fisknya.
Sedangkan pada hubungan
seks anal kedua pasangan Anda tidak memakai kondom. Itu artinya sepanjang
hubungan seksual ada risiko penularan HIV. Jika pasangan Anda itu mengidap
HIV/AIDS maka Anda berisiko tertular HIV.
Terkait dengan
gejala-gejala yang Anda alami setelah seks anal tidak hanya terkait dengan
infeksi HIV/AIDS karena tidak ada gejala HIV/AIDS yang khas.
(1) Karena Anda sudah
melakukan perilaku berisko akan lebih baik Anda tes HIV agar tidak was-was. Memang,
risikonya rendah tapi karena dilakukan dengan dua laki-laki yang berbeda dan
mereka juga pernah melakukan hal yang sama dengan laki-laki lain itu artinya
perilaku seks mereka berisiko tertular HIV. Tes HIV akan akurat jika dilakukan
minimal tiga bulan setelah seks anal terakhir, dengan catatan Anda tidak
melakan seks anal atau seks vaginal setelah seks anal terakhir.
(2) dan (3) Ada rumah
sakit yang mempunyai penunjuk arah ke Klinik VCT, tapi ada juga yang tidak ada
penunjuk arah. Silakan ke Klinik VCT di rumah sakit umum di daerah Anda. Tanya
ke bagian informasi tentang biaya tes HIV.
- AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.