Tanya Jawab AIDS No 3/November 2013
Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia”
(http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com,
dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya ada
seorang teman, seorang laki-laki, yang punya kebiasaan onani sejak umur 14
tahun. Sering sekali dia lakukan hal itu sampai sekarang umur 18
tahun.
(1) Kira-kira dia terinfeksi
atau tidak karena tubuhnya sering lemas dan menunjukkan beberapa gejala
HIV/AIDS? Padahal, tidak pernah ngeseks dengan siapapun cuma onani saja yang
sering.
(2) Apakah HIV/AIDS itu hanya
bisa terinfeksi dengan penularan saja atau virusnya bisa berkembang dengan
sendirinya di dalam tubuh bila kekebalan tubuh seseorang sangat rendah?
(3) Saya heran bagaimana
virusnya bisa menginfeksi manusia
(4) Seperti diketahui HIV/AIDS
itu pertama kali teridentifikasi pada kaum gay. Bukankah berarti virusnya
berkembang dari kamu gay tsb. atau bisa dibilang kaum gay tsb. penyebab
munculnya virus HIV/AIDS?
Saya tidak yakin virusnya
berasal dari kera yang berpindah ke manusia di wilayah Afrika.
(5) Apa ada semacam penelitian
para ahli yang mencoba membuktikan bahwa virus tsb. asalnya dari kaum gay entah
karena dilihat dari pola seks mereka yang sangat salah sehingga berkembang
virus semacam itu?
(6) Teman saya itu mau tes HIV
biar pun tidak ada faktor risiko yang dia lakukan. Hanya mau periksa HIV saja.
(7) Di sekitar masyarakatkan
sudah banyak yang terinfeksi. Hanya jaga-jaga saja. Teman saya itu menunjukkan
gejala-gejala AIDS biar pun tidak pernah melakukan perilaku berisiko. Malam
sering berkeringat, tubuhnya lemas. Itu mulai sejak dia berumur 15 tahun.
(8) Meski tidak ada perilaku
berisiko bisa saja kan tidak sengaja terinfeksi dari pengidapnya.
Via SMS (17/9-2013)
dari Kota “J” di P Jawa
Jawab: (1) Penularan
HIV/AIDS terjadi: (a) melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di
luar nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS, (b) menerima transfusi darah yang
mengandung HIV/AIDS, (c) memakai jarum suntik yang mengandung HIV/AIDS, dan (d)
menyusui air susu ibu (ASI) ke perempuan yang mengidap HIV/AIDS. Nah, kalau
teman Anda itu tidak melakukan salah satu atau beberapa dari hal di atas maka
dia tidak tertular HIV karena hanya itu cara penularan HIV. Onani tidak menularkan HIV karena dilakukan
sendiri. Biarpun teman Anda sering lemas-lemas bisa saja karena
penyakit lain.
(2) dan (3) Seseorang
terdeteksi mengidap HIV/AIDS melalui tes HIV itu membuktikan bahwa ybs.
tertular HIV/AIDS dari orang lain melalui salah satu cara di atas yaitu (a),
(b), (c) atau (d). HIV menginfeksi manusia jika HIV sudah masuk ke dalam tubuh
yaitu HIV menggandakan diri di sel darah putih. Virus yang baru digandakan
mencari sel darah putih lain sebagia tempat menggandakan diri. Begitu
seterusnya. Sedangkan sel darah putih yang dijadikan tempat menggandakan diri
rusak sehingga kian banyak HIV menggandakan diri semakin banyak pula sel darah
putih yang rusak. Akibatnya, sistem pertahanan tubuh lemah sehingga mudah
dimasuki penyakit lain.
(4) dan (5) Kasus penurunan
sistem kekebalan tubuh pertama kali dipublikasikan disebutkan terdeteksi pada
laki-laki gay, tapi pada saat yang sama ada juga laporan dari kota lain di AS
penurunan sistem kekebalan tubuh terdeteksi pada perempuan. Belum ada kata
sepakat tentang asal-usul HIV.
Yang jelas HIV sudah ada di
sekitar kita, maka yang diperlukan adalah upaya melindungi diri agar tidak
tertular HIV yaitu: (1) tidak melakukan hubungan seksual di dalam dan di luar
nikah dengan pengidap HIV/AIDS, (2) tidak menerima transfusi darah yang
mengandung HIV/AIDS, (3) tidak memakai jarum suntik yang mengandung HIV/AIDS,
dan (4) tidak menyusu ASI dari perempuan yang mengidap HIV/AIDS.
(6), (7) dan (8) Penularan HIV
hanya melalui empat cara di atas yaitu (a), (b), (c) dan (d). Biar pun di
sekitar kita atau di rumah kita ada pengidap HIV/AIDS tidak akan pernah terjadi
penularan HIV/AIDS selama tidak terjadi salah satu dari perilaku (a), (b), (c)
dan (d).
HIV/AIDS tidak menular melalui
air dan udara serta pergaulan sehari-hari. Yang perlu diingat adalah tes HIV
bukan vaksin. Artinya, biar pun hasil tes negatif bisa saja tertular HIV
setelah tes HIV kalau melakukan salah satu perilaku (a), (b), (c) atau (d).***
- AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.