10 November 2013

Mau Tes HIV Hanya untuk Jaga-jaga


Tanya Jawab AIDS No 3/November 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Saya ada seorang teman, seorang laki-laki, yang punya kebiasaan onani sejak umur 14 tahun. Sering sekali dia lakukan hal itu sampai sekarang umur 18 tahun.

(1) Kira-kira dia terinfeksi atau tidak karena tubuhnya sering lemas dan menunjukkan beberapa gejala HIV/AIDS? Padahal, tidak pernah ngeseks dengan siapapun cuma onani saja yang sering.

(2) Apakah HIV/AIDS itu hanya bisa terinfeksi dengan penularan saja atau virusnya bisa berkembang dengan sendirinya di dalam tubuh bila kekebalan tubuh seseorang sangat rendah?

(3) Saya heran bagaimana virusnya bisa menginfeksi manusia

(4) Seperti diketahui HIV/AIDS itu pertama kali teridentifikasi pada kaum gay. Bukankah berarti virusnya berkembang dari kamu gay tsb. atau bisa dibilang kaum gay tsb. penyebab munculnya virus HIV/AIDS?

Saya tidak yakin virusnya berasal dari kera yang berpindah ke manusia di wilayah Afrika.

(5) Apa ada semacam penelitian para ahli yang mencoba membuktikan bahwa virus tsb. asalnya dari kaum gay entah karena dilihat dari pola seks mereka yang sangat salah sehingga berkembang virus semacam itu?

(6) Teman saya itu mau tes HIV biar pun tidak ada faktor risiko yang dia lakukan. Hanya mau periksa HIV saja.

(7) Di sekitar masyarakatkan sudah banyak yang terinfeksi. Hanya jaga-jaga saja. Teman saya itu menunjukkan gejala-gejala AIDS biar pun tidak pernah melakukan perilaku berisiko. Malam sering berkeringat, tubuhnya lemas. Itu mulai sejak dia berumur 15 tahun.

(8) Meski tidak ada perilaku berisiko bisa saja kan tidak sengaja terinfeksi dari pengidapnya.

Via SMS (17/9-2013) dari Kota “J” di P Jawa

Jawab: (1) Penularan HIV/AIDS terjadi: (a) melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS, (b) menerima transfusi darah yang mengandung HIV/AIDS, (c) memakai jarum suntik yang mengandung HIV/AIDS, dan (d) menyusui air susu ibu (ASI) ke perempuan yang mengidap HIV/AIDS. Nah, kalau teman Anda itu tidak melakukan salah satu atau beberapa dari hal di atas maka dia tidak tertular HIV karena hanya itu cara penularan HIV.  Onani tidak menularkan HIV karena dilakukan sendiri. Biarpun teman Anda sering lemas-lemas bisa saja karena penyakit lain.

(2) dan (3) Seseorang terdeteksi mengidap HIV/AIDS melalui tes HIV itu membuktikan bahwa ybs. tertular HIV/AIDS dari orang lain melalui salah satu cara di atas yaitu (a), (b), (c) atau (d). HIV menginfeksi manusia jika HIV sudah masuk ke dalam tubuh yaitu HIV menggandakan diri di sel darah putih. Virus yang baru digandakan mencari sel darah putih lain sebagia tempat menggandakan diri. Begitu seterusnya. Sedangkan sel darah putih yang dijadikan tempat menggandakan diri rusak sehingga kian banyak HIV menggandakan diri semakin banyak pula sel darah putih yang rusak. Akibatnya, sistem pertahanan tubuh lemah sehingga mudah dimasuki penyakit lain.

(4) dan (5) Kasus penurunan sistem kekebalan tubuh pertama kali dipublikasikan disebutkan terdeteksi pada laki-laki gay, tapi pada saat yang sama ada juga laporan dari kota lain di AS penurunan sistem kekebalan tubuh terdeteksi pada perempuan. Belum ada kata sepakat tentang asal-usul HIV.

Yang jelas HIV sudah ada di sekitar kita, maka yang diperlukan adalah upaya melindungi diri agar tidak tertular HIV yaitu: (1) tidak melakukan hubungan seksual di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS, (2) tidak menerima transfusi darah yang mengandung HIV/AIDS, (3) tidak memakai jarum suntik yang mengandung HIV/AIDS, dan (4) tidak menyusu ASI dari perempuan yang mengidap HIV/AIDS.

(6), (7) dan (8) Penularan HIV hanya melalui empat cara di atas yaitu (a), (b), (c) dan (d). Biar pun di sekitar kita atau di rumah kita ada pengidap HIV/AIDS tidak akan pernah terjadi penularan HIV/AIDS selama tidak terjadi salah satu dari perilaku (a), (b), (c) dan (d).

HIV/AIDS tidak menular melalui air dan udara serta pergaulan sehari-hari. Yang perlu diingat adalah tes HIV bukan vaksin. Artinya, biar pun hasil tes negatif bisa saja tertular HIV setelah tes HIV kalau melakukan salah satu perilaku (a), (b), (c) atau (d).***

- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.