Pengantar. Tanya-Jawab ini
adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia”
(http://www.aidsindonesia.com)
melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021)
4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com,
dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya karyawati
berumur 28 tahun. Belum menikah. Beberapa hari
yl. saya dipijat oleh terapis cewek yang saya pesan dari sebuah panti pijat.
Pemijat itu memijat saya di kos. Organ intim saya dimasturbasi oleh cewek
terapis itu dengan tangan sampai saya orgasme. Saya takut tertular HIV. (1)
Apakah ada risiko saya tertular HIV? (2) Apakah
saya harus tes HIV tiga bulan yang akan datang? Terima kasih atas kesediaan
memberikan jawaban. Selamat menjalankan perjuangan dan pengabdian serta sukses
untuk AIDS Watch Indonesia.
Via SMS
(26/11-2013)
Jawab: (1) Dalam jumlah
yang bisa ditularkan dari seorang pengidap HIV/AIDS ke orang lain (virus) HIV
hanya ada di darah (laki-laki dan perempuan), air mani (laki-laki), cairan
vagina (perempuan), dan air susu ibu (ASI). Seandainya cewek terapis itu
mengidap HIV/AIDS selama di tangannya tidak ada luka terbuka yang mengeluarkan
darah tidak ada risiko penularan HIV. Yang perlu Anda perhatikan adalah kondisi
kulit jari-jati pemimat itu karena kulit kalau jari-jarinya keras akan membuat
luka di sekitar vagina, apalagi jari-jarinya masuk ke dalam vagina tentu akan
melukai dinding vagina.
(2) Anda tidak perlu tes HIV
karena masturbasi yang dilakukan cewek terapis itu tidak berisiko menularkan
HIV.
Seseorang dianjurkan tes HIV
jika, al.: (a) pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti di
dalam dan di luar nikah, dan (b) pernah atau sering melakukan hubungan seksual
tanpa kondom dengan seseorang yang
sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), cewek
pemijat di panti pijat plus-plus, dll. ***
- AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.