05 Oktober 2013

Takut Kena AIDS Setelah ML Pertama Tanpa Kondom


Tanya Jawab AIDS No  1/Oktober 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****

Tanya: Bulan Maret lalu saya ML (hubungan seksual) tanpa kondom. Itu yang pertama kali saya lakukan. Saya sungguh sangat menyesal. Sampai sekarang saya dibayang-bayangai ketakutan tertular HIV ketika ML tsb. Selama satu bulan ini BAB saya kadang-kadang encer, kadang-kadang padat. BAB kadang-kadang empat kali kadang-kadang lima kali. Malam saya tidur berkeringat. Ada benjolan kecil di bawah rahang kanan saya. (1) Apakah itu ciri-ciri tertular HIV? (2) Saya takut melakukan tes HIV karena karena takut mendengar hasilnya. Apa yang harus saya katakan kalau kelak hasil tes positif? Terus terang itu pertama kali saya ML seumur hidup saya. (3) Apakah dengan sekali ML probabilitas tertular HIV besar? (4) Kalau tidak ada ciri-ciri khas HIV/AIDS maka semua artikel, berita dan tulisan di media massa bohong, dong.

Via SMS (4/10-2013) Mr ”X” di Banten


Jawab: (1) dan (4) Secara khusus memang tidak ada gejala-gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri terkait keluhan kesehatan dan kondisi fisik pada orang-orang yang tertular HIV. Tapi, kalau ada keluhan penyakit yang tidak sembuh atau sulit sembuh, maka gejala itu bisa terkait dengan infeksi HIV jika ybs. pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tertular HIV, al. pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), cewek pemijat di panti pijat plus-plus, cewek kafe, cewek pub, anak sekolah, dll.

(2) dan (3) Probabilitas atau kemungkinan terular melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual ada 1 kali kemungkinan terjadi penularan  HIV. Persoalannya adalah tidak bisa diketahui dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa akan terjadi penularan HIV. Bisa yang pertama, kedua, kelima, ketiga puluh, kedepalan puluh lima atau yang ke-100. Maka, setiap hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), cewek pemijat di panti pijat plus-plus, cewek kafe, cewek pub, anak sekolah, dll. ada risiko tertular HIV.

Maka, untuk menghilangkan kekhawatiran Anda sebaiknya tes HIV karena hanya melalui tes HIV bisa diketahui dengan pasti apakah seseorang sudah tertular HIV atau belum.

Tentu saja tidak ada gunanya kalau Anda hanya mengatakan menyesal kalau Anda tidak tes HIV. Tapi, hasil tes HIV bisa akurat minimal tiga bulan setelah perilaku berisiko.

Silakan ke Klinik VCT di RSUD Serang, RSUD Tangerang atau di RS Qdar.***

- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.