Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon,
SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya
dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang
ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui:
(1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3)
e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan
(4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Bulan Maret lalu saya ML (hubungan seksual) tanpa
kondom. Itu yang pertama kali saya lakukan. Saya sungguh sangat
menyesal. Sampai sekarang saya dibayang-bayangai ketakutan tertular HIV ketika
ML tsb. Selama satu bulan ini BAB saya kadang-kadang encer,
kadang-kadang padat. BAB kadang-kadang empat kali kadang-kadang lima kali. Malam
saya tidur berkeringat. Ada benjolan kecil di bawah rahang kanan saya. (1)
Apakah itu ciri-ciri tertular HIV? (2) Saya takut melakukan tes HIV karena
karena takut mendengar hasilnya. Apa yang harus saya katakan kalau kelak hasil
tes positif? Terus terang itu pertama kali saya ML seumur hidup saya. (3)
Apakah dengan sekali ML probabilitas tertular HIV besar? (4) Kalau tidak ada
ciri-ciri khas HIV/AIDS maka semua artikel, berita dan tulisan di media massa
bohong, dong.
Via SMS (4/10-2013) Mr ”X”
di Banten
Jawab: (1) dan (4) Secara khusus memang tidak ada
gejala-gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri terkait keluhan kesehatan dan kondisi
fisik pada orang-orang yang tertular HIV. Tapi, kalau ada keluhan penyakit yang
tidak sembuh atau sulit sembuh, maka gejala itu bisa terkait dengan infeksi HIV
jika ybs. pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tertular HIV, al.
pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di
luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering
berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), cewek pemijat di
panti pijat plus-plus, cewek kafe, cewek pub, anak sekolah, dll.
(2) dan (3) Probabilitas atau
kemungkinan terular melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar
nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali
hubungan seksual ada 1 kali kemungkinan terjadi penularan HIV. Persoalannya adalah tidak bisa diketahui
dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa akan terjadi penularan HIV.
Bisa yang pertama, kedua, kelima, ketiga puluh, kedepalan puluh lima atau yang
ke-100. Maka, setiap hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah,
dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti
pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), cewek pemijat di panti pijat
plus-plus, cewek kafe, cewek pub, anak sekolah, dll. ada risiko tertular HIV.
Maka, untuk menghilangkan kekhawatiran Anda sebaiknya tes HIV karena hanya melalui tes HIV bisa diketahui dengan pasti apakah seseorang sudah tertular HIV atau belum.
Maka, untuk menghilangkan kekhawatiran Anda sebaiknya tes HIV karena hanya melalui tes HIV bisa diketahui dengan pasti apakah seseorang sudah tertular HIV atau belum.
Tentu saja tidak ada gunanya kalau Anda
hanya mengatakan menyesal kalau Anda tidak tes HIV. Tapi, hasil tes HIV bisa
akurat minimal tiga bulan setelah perilaku berisiko.
Silakan ke Klinik VCT di RSUD Serang, RSUD Tangerang
atau di RS Qdar.***
- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.