Tanya-Jawab AIDS No 8/Juli 2013
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon,
SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya
dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang
ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui:
(1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3)
e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan
(4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1) Bagaimana dengan
perjaka yang baru melakukan hubungan intim dengan pelacur (pekerja seks
komersial/PSK-pen.), apakah bisa kena HIV dengan mudah? (2) Berapa persen
kemungkinannya saya tertular? Kalau disebut risiko 1:100 berarti risiko perjaka
yang baru pertama kali hubungan intim dengan pelacur kecil.
Via SMS (8/7-2013)
Jawab: (1) dan (2) Risiko
tertular HIV melalui hubungan seksual tidak terkait dengan pekerjaan, status: perjaka,
gadis, duda atau janda, dll.
(a)
Setiap orang yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom,
di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti berisiko
terular HIV karena ada kemungkinan salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS.
(b)
Laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom
dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pelacur, berisiko terular
HIV. Risiko terjadi karena ada kemungkinan salah satu dari pasangan mereka
mengidap HIV/AIDS.
(d)
Laki-laki dan perempuan dewasa yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di
dalam nikah, pada praktek kawin-cerai berisiko terular HIV karena ada
kemungkinan salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS.
Memang,
risiko tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di
luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti adalah 1:100.
Artinya,
dalam 100 kali hubungan seksual ada 1 kali kemungkinan tertular. Persoalannya
adalah tidak bisa diketahui dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa
(akan) terjadi penularan. Bisa yang pertama, kelima, ketiga puluh, bahkan yang
keseratus.
Maka,
perilaku (a), (b) dan (c) berisiko tertular HIV/AIDS. Biar pun seorang perjaka
dan hanya sekali dilakukan tetap ada risiko.***
- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.