Tanya-Jawab AIDS No 1/Juli 2013
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon,
SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya
dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang
ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya cowok umur 19
tahun. Pelajar. Sekitar empat minggu yang lalu saya dioral oleh seorang pekerja
seks komersial (PSK). Tapi, hanya lima menit karena karena
tiba-tiba saya sadar dan khilaf. Saya langsung keluar dari tempat itu. Saya
sangat menyesal karena sudah berbuat bodoh. Pikiran saya ketika itu sedang
kacau. Saya benar-benar ketakutan setelah kejadian itu. Keluarga saya hanya
tinggal saya dan ayah saya. Saya anak tunggal. Saya merasa bersalah kepada ayah
saya. Saya harus bagaiamana? Siapa yang akan mengurus ayah saya? Ibu saya sudah
lama meninggal. Ya, Allah ampuni hambu ini. Mohon pencerahan karena saya
benar-benar frustrasi menunggu tiga bulan untuk tes HIV. (1) Apakah saya harus
tes HIV karena kejadian bodoh itu untuk menenteramkan hati saya? Saya
benar-benar jadi mengerti arti hidup ini dan tobat nasuha kepada Sang Khalik.
Via SMS (21/4-2013) dari Kota “J”
Jawab: (1) Risiko tertular
HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan
yang mengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual
tapi hanya ada 1 kali kemungkinan terjadi penularan.
Persoalannya
adalah tidak bisa diketahui pada hubungan seksual yang keberapa terjadi
penularan. Bisa yang pertama, kedua, ketujuh, kelima puluh, kesembilan puluh
sembilan, atau yang keseratus.
Maka,
setiap kali hubungan seksual dengan orang yang tidak diketahui status HIV-nya,
tapi perilakunya berisiko tertular HIV, seperti PSK, selalu ada risiko tertular
HIV.
Akan
lebih baik kalau Anda tes HIV agar bisa diketahui apakah sudah terjadi
penularan HIV atau belum. Tapi, dengan syarat sejak dari kejadian itu sampai
tiga bulan ke depan Anda tidak melakukan hal yang sama.
Andaikan
Anda terdeteksi HIV-positif itu bukan akhir dari segalanya karena ada obat
antiretroviral (ARV) yang bisa membuat orang-orang yang tertular HIV tetap bisa
hidup seperti biasa.***
. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.