Tanggapan Berita (5/7-2013) – ”Saat ini ratusan warga di Provinsi
Jambi divonis terserang penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya, yakni
HIV/AIDS. Data yang didapat Tribun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci,
sebanyak 613 warga di Provinsi Jambi terjangkit virus HIV/AIDS. Mirisnya lagi,
tujuh di antaranya adalah bayi yang tidak berdosa.” Ini pernyataan pada berita
”Penderita HIV/AIDS di Jambi Melonjak” di tribunnews.com (2/7-2013).
Lagi-lagi kesimpulan pada
berita di atas tidak akurat karena tidak menggambarkan HIV/AIDS sebagai fakta
medis, yaitu:
(1) Sebagai virus HIV tidak
menyerang karena virus ini menular melalui cara-cara yang tidak umum dan tidak
pula menular melalui udara, air dan sentuhan badan. HIV menular, al. melalui
hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pengidap
HIV/AIDS.
(2) Ada penyakit yang ada
obatnya, seperti demam berdarah. Ada pula penyakit yang ada obatnya tapi tidak
bisa disembuhkan, seperti diabetes dan darah tinggi. HIV/AIDS sudah ada obatnya
yaitu obat antiretroviral (ARV) tapi tidak bisa menyembuhkan hanya untuk
menekan perkembangan HIV di dalam darah.
(3) Tidak ada kaitan antara
dosa dan penularan HIV. Pada kegiatan yang tidak terkait dengan dosa pun,
seperti transfusi darah, juga bisa menjadi media penularan HIV.
Yang miris bukan kasus HIV/AIDS
pada bayi atau balita, tapi perilaku orang tua mereka yang melakukan perilaku
berisiko tertular HIV, al. melacur tanpa kondom.
Kasus kumulatif HIV/AIDS di
Prov Jami dilaporkan 613 yang terdiri atas 305 HIV dan 208 AIDS.
Menurut Kabid Penyakit Menular Masyarakat, Dinkes Kerinci, Daswarsa, banyaknya penderita HIV/AIDS di Kerinci, karena mereka bekerja di luar daerah. Sayangnya, saat diketahui menderita HIV, kondisinya sudah fase lanjut.
Pertanyaan untuk Daswarsa: Apakah
mereka menjalani tes HIV sebelum bekerja ke luar daerah?
Kalau jawabannya tidak, maka
tidak bisa saja mereka tertular di Kerinci sebelum bekerja ke luar daerah.
Selama Pemprov Jambi tidak
menjalankan program yang konkret berupa intervensi terhadap laki-laki dewasa
agar memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan PSK, maka selama
itu pula insiden infeksi HIV baru akan terjadi terjadi yang kelak bermuara pada
‘ledakan AIDS’.***
- AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.