12 Juni 2013

Takut AIDS karena Pakai Kondom Bekas ‘Blow Job’


Tanya-Jawab AIDS No 4 /Juni 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Saya mau minta nasehat. Saya sudah melakukan hal bodoh. Saya making love( ML) dengan seorang pekerja seks komersial (PSK). Ini yang pertama kali. Sebenarnya saya hanya ingin seks oral (blow job) oleh PSK tersebut. Diawali dengan memasang kondom kemudian PSK ’bekerja’ di blow job. Karena terlalu lama, maka PSK tersebut menyuruh saya melakukan seks penetrasi dengan dengan memasukkan penis saya ke vaginanya. Penis saya memakai kondom sejak blow job.

Saya tidak berciuman, atau kontak ludah. Saya juga tidak kena lendir (cairan vagina-pen.) karena saya tidak melakukan foreplay. (1) Apakah gara-gara blow job tersebut bisa membuat kondom rusak, misalnya kena gigitan atau kuku PSK? Saya tidak ada merasakan ada gigitan pada penis saya. (2) Apakah penggunaan kondom bekas blow job sudah tepat, atau harus diganti dengan kondom yang baru? (3) Saya kepikiran sampai hari ini takut terkena HIV/AIDS. Saya sangat menyesal telah melakukan hal itu. (4) Apakah saya perlu tes HIV?

Via e-mail (7/6-2013)

Jawab: (1) dan (2) Kondisi kondom setelah dipakai melakukan seks oral tergantung pada kualitas kondom, cara membuka bungkus kondom dan cara memakaikan kondom pada penis. Ada risiko kerusakan pada kondom yang dipakai untuk seks oral. Maka, akan lebih baik kalau kondom yang sudah dipakai untuk seks oral diganti ketika hendak melakukan seks penetrasi ke vagina.

Kita tidak bisa melihat kerusakan pada kondom dengan mata telanjang. Selain itu bisa saja terjadi cairan vagina PSK terpapar pada bagian pangkal penis dan paha Anda. Jika PSK itu mengidap penyakit yang bisa menular melalui cairan vagina tentu ada risiko Anda tertular.

(3) dan (4) Penyesalan tidak bisa menghilangkan risiko yang sudah terjadi. Maka, semua tergantung pada kejujuran Anda. Kalau hanya sekali itu saja melakukan seks penertrasi dan memakai kondom, maka risiko terular HIV kecil. Tapi, daripada Anda ’parno’, silakan konsultasi ke Klinik VCT di rumah sakit di kota Anda. Gratis.  Jika ada kesulitan, silakan kabari.***

. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.