04 Juni 2013

Ngeseks (Hanya) dengan Pelajar, tapi Ada Gejala-gejala AIDS

Tanya-Jawab AIDS No  1/Juni 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Saya pemuda berumur 17 tahun. Saya tidak pernah ngeseks dengan PSK (pekerja seks komersial-peng.)  Saya ngeseks hanya dengan pelajar! Tapi, ada gejala-gejala penyakit yang saya alami seperti ciri-ciri AIDS, seperti demam, berkeringan malam dan sariawan. Saya pengen benar tes HIV. Saya bingung. Soalnya, saya heran mengapa tiap kali melamar di perusahaan pertambangan, perkebunan, dll. selalu gugur pada medical check up. Padahal, saya tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol,  dan tidak pernah pakai narkoba. Saya atlet sehingga saya yakin kuat. Gigi saya tidak ada yang bolong. (1) Apakah saya gugur karena hasil tes kesehatan diketahui saya mengidap HIV/AIDS? Saya ketakutan. Tahun depan ada kerabat yang akan memasukkan saya ke sekolah polisi, (2) Apakah saya bisa lolos kalau saya mengidap HIV/AIDS? Saya tidak pengen keluarga malu dan kecewa karena saya mengidap HIV/AIDS. (3) Saya benar-benar ingin mendapatkan pencerahan apa yang harus saya lakukan untuk masa depan saya.

Via SMS (3/6-2013) dari Kalimantan

Jawab: (1) Satu hal yang menyesatkan adalah anggapan bahwa risiko tertular HIV hanya melalui hubungan seksual dengan PSK. Ini salah besar. Tapi, ini semua terjadi karena selama ini informasi HIV/AIDS pada berbagai materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) HIV/AIDS selalu dibumbui dengan moral sehingga yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah).

Seorang perempuan berisiko tertular HIV jika dia melayani hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti karena ada kemungkinan salah satu dari laki-laki tsb. mengidap HIV/AIDS.

Nah, terkait dengan yang Anda lakukan jelas berisiko tinggi tertular HIV karena ’pelajar’ yang Anda maksud adalah PSK tidak lansung (PSK yang tidak mangkal di lokasi pelacuran). Tapi, dalam prakteknya dia melacur dengan banyak laki-laki secara berganti-ganti.

Lagi pula status HIV ’pelajar’ tsb. tidak bisa dilihat dari fiksiknya. Biar pun dia muda, cantik, molek, bahenol, dst., status HIV hanya bisa diketahui melalui tes HIV yang sesuai dengan standar.

Seorang PSK pun bisa tidak berisiko tertular HIV kalau dia hanya melayani laki-laki yang memakai kondom, termasuk dengan pacar atau suaminya.
Maaf, kita tidak bisa menduga-duga alasan mengapa Anda selalu gugur pada tes kesehatan. Untuk itulah Anda sebaiknya tes HIV agar bisa diketahui dengan pasti status HIV Anda.

(2) Setiap instansi dan institusi mempunyai peraturan tentang jenis-jenis penyakit yang diberikan toleransi. Anda bisa bertanya ke Humas Polda di tempat Anda tentang persyaratan kesehatan bagi calon polisi.

(3) Ya, langkah terbaik yang Anda lakukan adalah segera ke Klinik VCT (tempat tes HIV sukarela yang gratis dengan konseling dan kerahasiaan) di rumah sakit umum di kota Anda. Gejala-gejala yang Anda alami tidak otomatis terkait langsung dengan HIV/AIDS, sehingga harus tes HIV untuk memastikan apakah gejala-gejala itu terkait dengan infeksi HIV.

Hasil tes HIV akan menentukan langkah Anda ke depan.

Nomor ponsel Anda sudah dikirimkan ke seorang konselor di daerah Anda. Dia yang akan membantu Anda.***

. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.