Tanggapan Berita (7/4-2013)
– Ketika banyak negara di dunia sudah bisa menurunkan insiden infeksi HIV baru
pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial
(PSK), di Prov Papua kondom justru tidak dipakai sebagai alat untuk mencegah
penularan HIV, tapi memilih sirkumsisi (sunat) sebagai cara mencegah penularan
HIV melalui hubungan seksual dengan PSK.
Maka, langkah Perwakilan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional [BKKBN] Provinsi Papua untuk menyalurkan
kondom ke kabupaten dan kota akan berhadapan dengan program KPA Prov Papua yang
memilih sunat sebagai ‘alat’ mencegah HIV/AIDS (BKKBN Gandeng KPA Salurkan
Kondom, www.papuapos.com, 8/3-2013).
Menurut Kepala BKKBN Papua, Drs
Nerius Auparai, MSi, kegunaan kondom ada
dua yakni selain digunakan sebagai alat kontrasepsi juga dapat digunakan
sebagai alat pencegahan HIV/AIDS.
Persoalannya adalah Pemprov Papua
melihat pemakaian kondom akan menurunkan tingkat kelahiran sehingga mereka
memilih sunat agar tidak menghambat pertambahan penduduk (asli).
Laporan Kemenkes RI menyebutkan
kasus AIDS di Prov Papua per Desember 2012 mencapai 7.795. Angka ini
menempatkan Papua pada peringkat pertama secara nasional dalam jumlah kasus
AIDS.
Papua menghadapi dilema. Di satu
sisi menghadapi penyebaran HIV/AIDS yang terus terjadi, di sisi lain juga
menghadapi tingkat kelahiran yang rendah.
Tapi, satu hal yang dilupakan KPA
Prov Papua adalah jika laki-laki dewasa Papua tidak memakai kondom ketika
melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK), maka berisiko
tertular HIV. Itu artinya laki-laki sebagai suami akan menularkan HIV kepada
istrinya sehingga janin yang dikandung istri berisiko pula tertular HIV.
Di satu pihak tingkat kelahiran
dapat dinaikkan, tapi anak-anak akan lahir dengan ‘membawa’ HIV/AIDS. Ini juga
akan menimbulkan masalah baru kelak. Anak-anak banyak yang lahir, tapi dengan
HIV/AIDS sehingga menjadi beban karena membutuhkan penanganan yang khusus dan
obat-obatan.
Jika tetap ingin meningkatkan
angka kelahiran, maka laki-laki dewasa Papua diwajibkan memakai kondom ketika
ngesek dengan PSK. Tentu saja ini
memerlukan regulasi yang konkret, al. melalui peraturan sebagai intervensi ke
tempat-tempat pelacuran yang tersebar luas di Papua. ***
- AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.