* Dikhawatirkan bisa mendorong
friksi sosial karena dianggapa diskriminasi terhadap pengidap penyakit lain
Opini (21/3-2013) –
Dikabarkan bantuan dana (hibah atau 'sedekah') dari Global Fund (badan PBB
untuk penanggulangan dan perawatan terkait HIV/AIDS) untuk penanggulangan
HIV/AIDS di Indonesia akan berakhir Desember 2015. Jika Global Fund
menghentikan ‘sedekah’ untuk Indonesia, maka mulai Januari 2016 semua biaya
kebutuhan untuk penanggulangan HIV/AIDS, terutama pembelian obat antiretroviral
(ARV) akan ditanggung APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Jika kelak dana untuk
penanggulangan HIV/AIDS, terutama pembelian obat ARV, dibiayai oleh APBN dan
APBD bisa mendorong kecemburuan sosial karena langkah pemerintah ini
diskriminatif (terjadi pembedaan terhadap penyakit). Pada gilirainya
diskriminasi itu bisa berujung pada friksi sosial (pergeseran yang menimbulkan perbedaan pendapat
sehingga terjadi perpecahan) yang justru akan merusak
langkah penanggulangan HIV/AIDS.
Sejak 2007-2011 dana APBN untuk
ARV meningkat dari Rp 17 miliar menjadi Rp 85 miliar tahun 2011. Dana
APBN tsb. Sebesar 70% sedangkan sisanya berupa bantuan luar neger. Sedangkan bantuan
Global Fund untuk pembelian obat ARV dipakai untuk membeli obat ARV yang tidak
diproduksi di dalam negeri.
Pada kurun waktu 2006-2011 dana
dalam negeri untuk penanggulangan H
IV/AIDS meningkat dari Rp 118,6 miliar pada
tahun 2006 menjadi Rp 856,281 miliar pada tahun 2011. Tapi, secara keseluruhan
sebagian besar dan masih berasal dari bantuan luar negeri.
Dana bantuan luar negeri, seperti
Global Fund, dipakai untuk menjalankan klinik VCT (tempat tes HIV secara gratis
dengan asas sukarela dengan bimbingan atau konseling yang bersifat rahasia),
didanai oleh hibah Global Fund.
Kasus kumulatif HIV/AIDS secara
nasional sejak 1 Januari 1987 s.d. 30 September 2012 adalah 131.685 yang
terdiri atas HIV: 92.251 dan AIDS: 39.434 dengan 7,293 kematian.
Karena pemerintah tidak mempunyai
program yang konkret untuk mencegah insiden infeksi HIV baru (di hulu),
terutama pada laki-laki melalui perilaku berisiko, seperti ganti-ganti pasangan
di dalam dan di luar nikah serta melacur tanpa kondom), maka kasus HIV/AIDS di
masyarakat akan terus bertambah karena penyebaran HIV terus terjadi.
Tidak satu pun daerah di
Indonesia yang menjalankan program penanggulangan HIV/AIDS secara sistematis
karena semua daerah menafikan pelacuran hanya karena tidak ada lokalisasi pelacuran
dalam bentuk resosialisasi yang ditangani pemerintah (daerah).
Di daerah yang ada lokasi
pelacuran penanggulangan dijalakan oleh LSM dengan cara penjangkuan terhadap
pekerja seks komersial (PSK) terkait dengan pemakaian kondom bagi laki-laki
yang melakukan hubungan seksual dengan PSK. Tapi, karena tidak ada regulasi
yang berkekuatan hukum, maka kegiatan itu ‘bak menggantang asap’.
Soalnya, tidak ada cara
pemantauan yang sistematis untuk memastikan semua laki-laki memakai kondom
ketika sanggama dengan PSK.
Lagi pula, secara faktual posisi
tawar PSK untuk memaksa laki-laki memakai kondom sangat rendah karena laki-laki
akan meminta germo atau mucikari memaksa PSK meladeni mereka tanpa kondom.
Selain itu itu PSK pun akan berpikir dua kali jika menolak laki-laki yang tidak
mau memakai kondom karena terakit erat dengan kebutuhan mereka untuk
mendapatkan uang sehingga mereka meladeni laki-laki yang tidak mau memakai
kondom.
Langkah pencegahan praktek
pelacuran pun hanya bisa dilakukan oleh polisi dan Satpol PP secara sporadis
pada penginapan, losmen dan hotel melati. Sedangkan razia ke hotel berbintang
dan apartemen mewah tidak pernah dilakukan polisi dan Satpol PP. Tidak jelas
mengapa polisi dan Satpol PP tidak merazia hotel berbintang dan apartemen mewah.
Padahal, pratek pelacuran juga
terjadi di hotel berbintang dan apartemen mewah.
Maka, dari tahun ke tahun insiden infeksi HIV baru akan terus terjadi.
Kasus-kasus yang ada di masyarakat akan terus terdeteksi seiring dengan
perjalanan infeksi HIV pada tubuh orang-orang yang sudah tertular HIV tapi
belum terdeteksi.
Pada gilirannya kasus HIV/AIDS yang baru terdeteksi pun akan terus
bertambah. Kasus-kasus baru tsb. akan menambah jumlah kasus HIV/AIDS yang kelak
membutuhkan obat ARV ketika CD4 (kondisi infeksi HIV di dalam tubuh yang
diketahui melalui tes darah di laboratorium) mereka sudah di bawah 350.
Itu artinya menambah anggaran pembelian obat ARV yang kelak menyedot APBN
dan APBD. Pada posisi ini kebutuhan dana untuk penyakit lain akan terganggu yang
dikhawatirkan akan mendorong friksi horizontal karena pembelian obat ARV
didanai APBN dan APBD, sedangkan penyakit lain (kecuali obat TBC, pemegang
kartu Askes, Jamkesda dan Jamkesmas, dll.), tidak dibeli oleh pemerintah untuk
semua penduduk yang sakit.***
AIDS Watch Indonesia/Syaiful
W. Harahap
selamat malam pak...mohon bantuan nya pak ada keluarga yang kena penyakit HIV di daerah jakarta utara yang kehidupan ekonomi nya sehari hari tidak manpuh...maksud saya mohon petunjuk cara nya khusus orang yang tidak mampu..terima kasih
BalasHapusmohon bantuan nya pak...krn program bpjs tidak ada dan program presiden kita untuk kesehatan sangat di galang kan khusus orang yang tak mampuh...
BalasHapusSaya Bagwasi Stella, saya didiagnosa HIV pada tahun 2015, saya telah mencoba semua cara yang mungkin untuk sembuh dari penyakit mematikan ini, tetapi terbukti gagal sampai saya melihat posting di forum kesehatan tentang kastor mantra yang gips penyembuhan herbal mantra untuk menyembuhkan semua jenis penyakit termasuk, Multiple Sclerosis, ALS, HIV AIDS, KANKER, lupus, Ghonorrhea, Syphillis, MND, rheumotoid, Herpes dll, pada awalnya saya meragukan hal itu tetapi memutuskan untuk mencobanya ketika saya menghubunginya, dia membantu saya melemparkan penyembuhan herbal mantra untuk HIV dan saya benar-benar sembuh dari penyakit mematikan dalam waktu 14 hari, hubungi penyembuh herbal ini kuat sekarang ke obat untuk segala jenis penyakit dapat disembuhkan melalui email-nya, DROZIEGBESPELLHOMECURE@GMAIL.COM memanggilnya atau Whatsapp +2348156769001
BalasHapusApakah Anda akan melalui masa sulit dalam hidup Anda sekarang dan Anda Perlu bantuan ilahi untuk solusi yang langgeng?
BalasHapusEmail saya di drnazeemspelltemple@gmail.com jika Anda tahu Anda lakukan INI Berikut nasib;
(1) Apakah Anda menyukai mantan Anda?
(2) Apakah Anda selalu memiliki mimpi buruk?
(3) Mau Dipromosikan di tempat kerja Anda?
(4) Apakah Anda Ingin perempuan / laki-laki berjalan setelah Anda?
(5) Ingin anak Anda?
(6) Ingin menjadi kaya?
(7) Apakah Anda Ingin Suami / istri menjadi milik Anda selamanya?
(8) Butuh bantuan keuangan?
(9) Ingin kembali uang Anda hilang?
(10) Apakah Anda Ingin menghentikan perceraian Anda?
(11) Apakah Anda ingin bercerai?
(12) Apakah Anda Ingin Setiap keinginan Anda untuk Diberikan oleh siapa?
(13) mantra menyembunyikan bayi kehamilan Perlu?
(14) Apakah Anda menemukan kesulitan untuk memenangkan kasus di pengadilan?
(15) Apakah Anda Ingin menghentikan pernikahan atau hubungan atau untuk istirahat.
(16) Apakah Anda Ingin menikah pasangan Anda secepat mungkin?
Sekali lagi, alamat email saya adalah drnazeemspelltemple@gmail.com
Segera hubungi saya untuk menyelesaikan semua masalah Anda dan situasi dalam hitungan hari.
DR. Naze ...