Tanya-Jawab AIDS No
7/Februari 2013
Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya seorang
laki-laki. Saya pernah melakukan hubungan seksual tanggal 2 Januari 2012 dengan
teman wanita saya dengan memakai kondom. Tapi, ada juga kegiatan menjilat payudara.
Setelah ejakulasi saya memeriksa kondom dan hasilnya tidak bocor. Saya
mengujinya dengan cara mengisi kondom dengan air. Setelah enam bulan atau akhir
Juni 2012 saya melakukan tes hiv sebuah laboratorium klinik swasta. Hasil tes
nonreaktif. Tapi, kenapa sekarang saya mengalami demam dan ruam tidak gatal,
apakah saya harus melakukan tes ulang?
Tn “Xy” via e-mail 26/1-2013
Jawab: Bertolak dari
cerita Anda, maka yang perlu dipertanyakan adalah:
Pertama, apakah Anda
pernah melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan yang
berganti-ganti atau dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan,
seperti pekerja seks komersial (PSK) sebelum dan sesudah Anda melakukan
hubungan seksual dengan teman wanita Anda?
Tentu
hanya Anda yang bisa menjawab. Jika jawaban Anda jujur dengan mengatakan tidak
pernah, maka pertanyaan selanjutnya adalah:
Kedua, apakah teman
wanita Anda pernah mempunyai pasangan lain?
Kalau
tidak ada, maka teman wanita Anda tidak berisiko tertular HIV. Tapi, kalau
teman wanita Anda mempunyai pasangan lain, maka dia berisiko tertular HIV dan
Anda pu berada pada risiko tertular HIV jika Anda tidak pakai kondom ketika
sanggama dengan teman wanita Anda tadi.
Jika
Anda jujur bahwa Anda hanya sekali melakukan hubungan seksual, yaitu dengan
teman wanita Anda dan memakai kondom, serta teman wanita Anda tidak mempunyai
pasangan lain, maka Anda tidak berisiko tertular HIV.
Soal
tes di laboratorium swasta tsb. yang hasilnya nonreaktif (negatif), perlu
dipertanyakan prosedur tes yang dilakukan. Soalnya, standar baku tes HIV
adalah: hasil tes pertama (reaktif dan nonreaktif) harus dikonfirmasi dengan
tes lain. Misalnya, kalau tes di laboratorium itu dilakukan dengan reagent ELISA,
maka tes konfirmasinya dengan tes Western blot. Namun, WHO memberikan
cara lain yaitu hasil tes HIV pertama dengan ELISA dikonfirmasi dengan
tiga kali tes ELISA tapi dengan reagent dan cara yang berbeda dengan tes
pertama.
Terkait
dengan deman dan ruam yang Anda derita tidak bisa dihubungkan secara langsung
dengan HIV/AIDS jika hasil tes HIV Andan tidak akurat.
Apakah laboratorium swasta itu
menjalankan tes HIV dengan standar baku? Kalua tidak, Anda sebaiknya tes ulang
di klinik VCT (tempat tes sukarela yang gratis dengan konseling dan
kerahasiaan) di rumah-rumah sakit umum pemerintah dan beberapa institusi yang
ditunjuk pemerintah.
Silakan, menghubungi Klinik CVT
di kota Anda. ***[AIDS
Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.