Pengantar.
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim
melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut
identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat
tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1)
Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box
1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS
08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1)
Saya ingin memeriksakan diri apakah saya terinfeksi
HIV atau tidak, apakah ada rekomendasi ke mana saya harus memeriksakan diri?
(2) Saya pernah melakukan perilaku berisiko tertular HIV (hubungan seksual
dengan PSK tanpa kondom) bulan Agustus 2012, saya sangat takut bila tertular
HIV, apa yang harus saya lakukan? (3) Sekarang sudah lebih dari lima bulan saya
melakukan perilaku berisiko tsb., saya sudah pernah melakukan tes HIV sebulan
yl. Hasilnya negatif. Saya masih sangat takut bila saya tertular HIV. (4)
Apakah ada obat atau suplemen untuk mencegah saya tertular HIV? (5) Bagaimana
dengan obat antiretroviral (ARV)? (6) Saya ingin meyakinkan saya bersih dari
HIV, ingin memulai sedini mungkin walau hasil tes negatif karena perasaan saya
selalu tidak tenang. Berapa biaya tes HIV?
Tn
“Ax”, Jakarta Selatan via SMS 29/1-2013
Jawab: (1) dan (2)
Probabilitas risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom, di
dalam dan di luar nikah, dengan pengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Persoalannya
adalah tidak bisa diketahui dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa
(akan) terjadi penularan HIV. Bisa saja pada hubungan seksual yang pertama,
kedua, ketujuh, kesembilan puluh, dst. Maka, hubungan seksual tanpa kondom di
dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang
sering berganti-ganti pasangan selalu ada risiko tertular HIV.
Anda sudah melakukan hubungan
seksual berisiko. Biar pun risikonya kecil, tapi tidak bisa dipastikan apakah
terjadi penularan atau tidak tanpa melalui tes HIV. Kalau Anda jujur bahwa
hanya sekali melakukannya risiko Anda sangat kecil, tapi apa pun bisa terjadi
karena tidak bisa diketahui kapan proses penularan terjadi.
(3) Jika Anda jujur, maka hasil
tes itu akurat selama tes dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasi tes
HIV yang baku, al. hasil tes pertama harus dikonfirmasi dengan tes lain. Anda
melakukan tes HIV sudah melewati masa jendela pada rentang waktu di bawah tiga
bulan. Anda tes HIV setelah lima bulan sehingga sudah lewat masa jendela dan
hasil tes akurat selama tes sesuai dengan standar tes HIV yang baku dan Anda
jujur.
(4) Tidak ada vaksin untuk
mencegah HIV. Obat-obatan dan supplement pun tidak ada yang bisa dipakai untuk
menlindungi diri agar tidak tertular HIV. Menghindari penularan HIV melalui
hubungan seksual hanya bisa dilakukan dengan cara memakai kondom.
(5) Obat antiretroviral (ARV)
diminum orang yang sudah terdeteksi HIV/AIDS pada waktu tertentu yaitu saat CD4
di bawah 350 (ini diketahui berdasarkan tes darah di laboratorium). Obat ARV
bukan untuk membunuh HIV di dalam darah, tapi hanya untuk menekan laju
penggandaan HIV. Obat ini diminum seumur hidup.
(6) Ya, kalau Anda ingin
meyakinkan diri silakah tes ke tempat tes HIV yang direkomendasikan pemerintah
yaitu klini VCT (tempat tes HIV sukarela yang gratis dengan konseling dan
kerahasiaan) di rumah-rumah sakit pemerintah dan institusi yang ditunjuk
pemerintah. Biaya gratis. ***
. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful
W. Harahap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.